Diduga Tak Sesuai Speck, Tambang Di Desa Banaran Galur Kulonprogo Disidak BBWSSO, Seperti Ini Hasilnya - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


HUT Pancasila


 

HUT SUARAKPK Ke 15


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

Idul Fitri


 

19 Februari 2022

Diduga Tak Sesuai Speck, Tambang Di Desa Banaran Galur Kulonprogo Disidak BBWSSO, Seperti Ini Hasilnya

KULONPROGO, suarakpk.com – Salah satu pengusaha tambang di Desa Banaran Kapanewonan Galur Kulonprogo, diduga beroperasi mengggunakan mesin sedot di luar speck sebagaimana rekomendasi Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), sebagaimana laporan masyarakat sekitar, menjadi perhatian khusus BBWSSO.

Hal tersebut terbukti, Selasa (15/2/2022) BBWSSO Kementrian PUPR Pusat dan Inpektorat Kementrian ESDM serta Intansi intansi terkait, melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di salah satu titik bantaran yang mendekati muara sungai progo.               

Katim PPNS Bidang SDA BBWSSO Kementrian PUPR, Bambang Sumadyo,SH saat dikomfirmasi melalui pesan WhatsApp dan telepon, membenar dirinya bersama tim dan inspektorat tambang serta instansi terkait melakukan sidak guna menindaklanjuti laporan warga.

“Bahwa ada dugaan aktifitas tambang menggunakan mesin besar, yang dirangkai seperti kapal, dengan ukuran 6x6 meter, dan menggunakan rangkaian ACCU untuk menghidupkan mesin. Dan dikawatirkan mengakibatkan dampak kerusakan struktur tanah yang sangat luas,” ujarnya.

Namun, sesampai di lokasi, Bambang mengaku setelah melakukan pengecekan, tidak ditemukan aktifitas tambang menggunakan mesin tersebut.

"Benar, kami sudah melaksanakan sidak dan mengecek guna menindaklanjuti laporan warga, namun tidak ditemukan aktifitas, memang ada mesin sedot berada di tengah kali, namun saya dan yang lainya tidak bisa melihat dan mengecek, karena jauh tidak ada penghubung dan kondisi juga hujan," ucapnya.

Saat disinggung, adanya dugaan bocornya sidak, Bambang mengaku kurang mengetahui.

“Secara persis apakah bocor atau tidak, pada saat sidak kondisi pas hujan juga, saya tidak tahu, dugaan sidak bocor apa tidaknya, bisa iya bisa tidak, pas kita sidak kondisi hujan dari pagi mas," terangnya.

Sementara, salah satu petugas Inspektorat pertambangan, kementrian ESDM, Mustafa Ali, saat dikonfirmasi, menjelaskan, bahwa kegiatan sidak merupakan bagian dari kegiatan pengawasan terpadu di wilayah seputaran WIUP PT.PJL bersama Intansi/Dinas terkait, yang pimpin langsung dari BBWSSO.

Ada yang menarik perhatian dalam Sidak yang dilakukan intansi sekelas kementrian diduga hampir tidak terfasilitasi oleh instansi setempat sebelum kegiatan dilaksanakan. Namun hal tersebut dibantah langsung oleh Mustafa. Dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut hanya persepsi mekanisme tindaklanjutnya saja yang berbeda.

“Tetapi, setelah dijelaskan bisa dipahami bersama, dan tidak benar kami terlantarkan, hanya karena tempat atau ruang rapatnya kecil, di Mapolsek Galur, sehingga peserta yang lain tidak tertampung," jelasnya.

Senada dengan Mustafa, Kapolsek Galur, Kompol Budi Kustanto,SH.,MH, juga membantah adanya penelantaran petugas sidak di wilayahnya, dirinya menandaskan, kegiatan Sidak berjalan lancar.

“Tidak benar dan semua berjalan lancar, Kami bersama Forkompimkap melakukan pendampingan sidak tim dari propinsi, nyatanya dari Polsek, Kapanewonan, koramil melakukan pendampingan sampai lokasi,” tandasnya.

Di sisi lain, Danramil Koramil Lendah, Letda Inf. Adiya melalui pesan WhatsApp dan telpon, mengungkapkan dari Koramil Galur turut melakukan pendampingan bersama Forkompinkap yang lain, dengan harapan, permasalahan permasalahan yang terjadi di seputaran tambang cepat terselesaikan.

“Agar selalu tercipta situasi yang kondusif,” ungkapnya.

Terpisah, Penewu Sunaryanto, Rabu (6/2/2022) mengaku dirinya datangnya agak terlambat mengikuti sidak tambang.

“Kebetulan harus menyelesaikan rapat dulu di Kapanewonan, jadi rapat persiapan sidak kemarin di ruangan Kapolsek Galur agak terlambat,” ucapnya saat ditemui di Kantor Kapanewonan Galur. (Jimi/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)