Bupati Semarang,H,Ngesti Nugraha, SH. MH, dalam sambutannya, menuturkan bahwa dirinya atas nama Pemerintah Kabupaten Semarang, bersama masyarakat Desa Sruwen, dusun jembangan, Kecamatan Tengaran, menyampaikan rasa sangat berterimakasih, kepada Rektor Untag Semarang yang sudah memberikan bantuan mesin untuk pengolahan pelet ikan.
“Ini sebagai motivasi masyarakat tentang pemberdayaan ikan lele,” tuturnya.
Saat ini, lanjut Ngesti, bicara perikanan di Kabupaten Semarang, kebutuhannya sangat luar biasa, jumlahnya besar sekali.
“Tetapi 95% lebih didatangkan dari luar Kabupaten Semarang,” ucapnya.
Diungkapkan Ngesti, bahwa harga pakan ikan masih sangat mahal, mencapai Rp.11,600/kg.
“Kalau kita membuat sendiri, setelah dihitung, Rp.6.800/kg, selisihnya kurang lebih 35%/kg, sehingga, kalau pakan bisa membuat sendiri, baru petani pembudidaya ikan lele baru bisa dapat keuntungan, dan bisa mengembangkan secara maksimal,” ungkapnya.
Ngesti berharap, secara bertahap untuk ikan lele, bawal, nila dan yang lainya, dapat menggunakan pakan yang higienis bagus.
“Sehingga harga jualnya bisa naik, dan semoga dengan bantuan mesin ini, bisa tambah bermanfaat, bisa memberikan rizki yang barokah untuk para pembudidaya ikan lele di dusun jembangan ini,” harapnya,
Sementara itu Rektor Untag Semarang Prof.Suparno, menjelaskan bahwa tahun 2021 ada 110 Perguruan tinggi swasta se Indonesia diberikan hibah dan pengabdian masyarakat, salah satunya adalah Untag Semarang.
“Untag dipercaya untuk lima, pengabdian masyarakat dan dua pendidikan, salah satunya ialah mesin pembuat pelet ini,” jelasnya.
Dikatakan Suprno, pada bulan Desember kemarin, dirinya menyerahkan untuk masyarakat mesin cetak batako model terbaru, karena bahan bakunya bukan lagi pasir namun bahan bakunya.
“Kami atas nama Untag Semarang mengucapkan terimakasih kepada warga Desa Sruwen, untuk bersama-sama menyaksikan, apa yang kita berikan untuk kesejahteraan masyarakat,” punkasnya. (Mujib/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar