GROBOGAN, suarakpk.com - Belum genap berumur satu bulan proyek pembangunan tanggul penanggulangan tanah longsor senilai Rp 0,54 Milyar di Dusun Kedung Gedang, Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan Grobogan sudah rusak. dan sangat disayangkan warga.
Pasalnya dengan anggaran sebesar itu mutu bangunan dinilai sangat buruk, terbukti tidak bisa menahan amblasnya badan jalan dan kondisi bangunan retak serta patah di beberapa titik Jalan Kabupaten penghubung antar desa menuju kota kondisinya sangat memprihatikan.
Pantauan Media SUARAKPK di lokasi, Rabu ( 26/01/2022 ) amblas bangunan mengakibatkan kemiringan jalan sangat tajam, hal ini sangat membahayakan pengguna jalan yang ramai karena memang merupakan jalan utama, sedangkan jika menggunakan jalan alternatif harus memutar jauh hingga puluhan kilometer menuju arah kota.
Pada pemberitaan sebelumnya, atas inisiatif warga sebenarnya sudah ada penanggulangan sementara berupa pengurugan, namun kini kembali amblas. Buka tutup jalanpun harus dilakukan mengingat kondisi jalan yang labil dan membahayakan. Dihimbau khusunya kendaraan bertonase besar seperti bus dan truk sementara tidak melintas dan mencari jalan alternatif sebelum ada penanganan, karena dikhawatirkan jalan tidak mampu menahan beban, terlebih kondisi tanah labil.
Terkait gagalnya proyek bangunan ini Dinas PUPR Grobogan sudah memanggil Penyedia jasa untuk mempertanggung jawabkan yang dalam hal ini pengerjaannya dilaksanakan oleh CV Matahari Kembar.
Seperti yang disampaikan staf Dinas PUPR Grobogan Bidang Pejabat Pelaksana Teknis Ali Sodikin ketika ditemui Media SUARAKPK diruang kerjanya Rabu ( 26/01/2022 ) mengatakan, pihaknya sudah memanggil dan merapatkan hasil temuan terakhir atas kerusakan jalan yang pengerjaannya selesai pertengahan bulan Desember 2021 yang lalu.
" Sudah kami panggil jasa penyedia, dan mereka harus mempertanggung jawabkan karena memang masih masa pemeliharaan , " jelasnya.
Ketika ditanya terkait buruknya kualitas bangunan dan dugaan tidak sesuai spek, pihaknya menjawab sudah dilakukan pengawasan yang ketat saat pelaksanaan," sebenarnya selalu ada pengawasan, namun adanya kejadian itu perlu ada evaluasi dan kajian ," jawabnya.
Diakuinya saat pengawasan dan pemeriksaan ada beberapa material yang tidak sesuai spek dan pihaknya sudah melarang untuk digunakan. " Saat pengawasan ada sebagian tiang penahan tidak sesuai spek dan kami tolak, " lanjutnya.
Dengan adanya kegagalan proyek bangunan penahan ini timbul spekulasi dan ramai diperbincangkan warga masyarakat, kuat adanya dugaan mutu bangunan rendah atau tidak sesuai spek.
Seperti yang diungkapkan salah seorang warga JS asal Desa Lajer Kecamatan Penawangan, saat ditemui di lokasi buka tutup jalan. " Kami sebagai warga juga mempertanyakan, mosok bangunan yang dananya tidak sedikit kok seperti itu hasilnya," " keluhnya.
Dikatakannya mutu bangunan yang buruk dan parahnya kerusakan jalan sering terjadi jatuhnya korban kecelakaan dilokasi, terlebih saat hujan karena kondisi licin. " Saya sering membantu pengguna jalan yang jatuh, terlebih saat kondisi hujan dan licin ,demi keamanan masyarakat pengguna jalan harus berhati-hati dan sabar mengantri saat melintas, " pesannya. ( Hari /red ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar