KULONPROGO, Suarakpk.com. Pengerjaan proyek penambahan ruang Puskesmas Wates oleh CV. Karya Sejahtera dengan anggaran dalam kontrak awal sesuai dengan papan proyek yang terpasang pada bulan Juli 2021 kemarin sebesar Rp.2.369.140.000.00 dan saat ini terpasang papan proyek baru dengan nilai yang berbeda yaitu Rp.2.605.140.000.00 dari DAK Fisik Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dinilai kurang tepat dalam perencanaan, hal tersebut terbukti sampai dengan batas akhir pengerjaan di akhir bulan November dan sudah mengajukan perpanjangan waktu pengerjaan(Adendum) sampai Tanggal 7 Desember 2021 kemarin juga belum selesai pengerjaanya.
Dari pantauan awak media di lapangan pada Senin(13-12-2021) kemarin terlihat para pekerja masih melakukan pengerjaan proyek dari Dinas Kesehatan Kulon Progo tersebut.
Saat di konfirmasi melalui pesan WhastApp Minggu (12-12-2021), Purba Anggito selaku pelaksana dana proyek tersebut membenarkan adanya keterlambatan hingga mengajukan perpanjangan waktu pengerjaan, bahkan ia juga mengakui jika sudah terkena denda sampai saat dikonfirmasi tersebut, serta menyampaikan jika sudah biasa proyek gedung ada keterlambatan dalam pengerjaan, pernyataan tersebut sangat disayangkan karena bisa dinilai kurang profesionalnya dalam pengerjaan proyek dengan biaya dari negara.
Kemudian awak media mencoba mengkonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo dr.Sri Budi Utami M.Kes juga melalui pesan Whast App, namun di jawab agar menghubungi langsung pihak PPK, karena proyek masih dalam proses pengerjaan sehingga masih menjadi tanggung jawab PPK.
Sementara pihak PPK dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo Achmad Syukur SKM, M, Kes saat di konfirmasi melalui pesan WhastApp pada Rabu ( 08-12-2021) terkait perubahan nilai proyek dan keterlambatan pelaksanaan proyek puskesmas wates tersebut memberikan jawaban jika perubahan nilai pada papan proyek tersebut karena adanya Adendum atau perpanjangan waktu pengerjaan, sehingga penambahan nilai bertujuan untuk optimalisasi, Achmad syukur juga menyampaikan jika senang ada pihak media yang ikut mengawasi terkait pelaksanaan proyek tersebut.
"Benar itu perubahan nilai karena ada adendum, dan untuk optimalisasi pengerjaan, untuk adendum selesai tanggal 6 Desember kemarin, dan mulai tanggal 7 sudah kami kenakan denda, sungguh kami sangat senang ada pihak dari media yang ikut mengawasi pengerjaan proyek puskesmas wates tersebut" jelas Achmad Syukur.
Ditambahkan pula oleh Achmad Syukur jika dirinya selalu PPK dan bersama tim teknis dari PU sudah berusaha semaksimal mungkin mengendikan kontrak, namun pihak penyedia barang dan jasa atau kontraktor sulit untuk kerja sama.
Sungguh sangat ironi proyek penambahan ruang puskesmas wates yang menelan biaya 2 milyar lebih terkesan amburadul dalam perencanaannya, terbukti dengan waktu yang sudah direncanakan yaitu 130 hari kerja bisa molor hingga saat ini hampir 150 hari kerja dan tidak juga kunjung selesai, hal tersebut menjadi tanda tanya besar terkait profesional dan tanggung jawab pihak kontraktor serta Dinas sebagai pengguna anggaran. (Team/ Red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar