Melalui Web Resmi LPSE diketahui bahwa paket kegiatan tersebut dipatokkan dengan pagu Anggaran Rp 12.000.000.000,- sedangkan pelaksana pembangunan berkontrak dimenangkan oleh CV Rimba Kualuh yang berlamatkan Jalan Inpres Kelapa Sebatang, Kabupaten Labuhan Batu Utara Sumatera Utara dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 11.994.442.357,73 dengan Kode RUP 27452420.
Namun sangat disayangkan Pembangunan Peningkatan Struktur pada ruas Jalan Provinsi Bandar Khalipah (Batas Kab. Serdang Bedagai) - Desa Lalang (Akses Inalum) di Kabupaten Batu Bara yang bersumber dari APBD Provsu tahun 2021 terkesan asal jadi.
Soalnya Turap yang dipasang pihak rekanan diduga terkesan seperti tanpa pondasi dan penghematan material yang berlebihan.
Tak hanya itu, Pasangan Cerucuk juga terlihat seperti tidak bisanya. Cerucuk dari potongan Bambu yang semestinya dipasang dibawah pondasi namun dipasang bersamaan dengan Material Padas (ditengah pasangan batu).
Lebih lanjut dilokasi pembangunan terlihat pula material Base Corse yang dipakai disepanjang lokasi pembangunan menggunakan material Batu Guli dan Batu Mangga.
Lebih lanjut, saat Awak media ini kembali melakukan investigasi senin, (13/12) terlihat pula bekas Turap yang diduga tanpa pondasi tersebut ditempeli dengan semen.
Kepada wartawan Rabu, (15/12/2021).
Ketua PB Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KAMPAK), M Asroruddin Hsb SH mengungkapkan kekecewaannya, Pembangunan yang sangat diharapkan dapat mengedapankan Kualitas itu terkesan asal asalan.
"kami melihat bangunan turap ini sangat kuat diduga tanpa pondasi dan kesannya asal-asalan, padahal kita tahu bahwa turap seperti ini minimal memiliki 20 cm pondasi dan pasangan Cerucuk (Cerocok) yang benar" ungkapnya kesal.
Menurut Asro, Material Base Course juga patut diduga tidak sesuai Spesifikasi, karena mencampur Batu Guli dan batu mangga.
" Tentu kita sangat kecewa karena harapannya Masyarakat dapat merasakan pembangunan dan kualitas pembangunannya", tutur Asro yang juga Penggiat Anti Rasuah
Asro juga mengatakan Kontraktor diduga 'main nakal' demi untuk mendapatkan untung besar.
" kalau melihat kondisi sepanjang lokasi proyek, kontraktor diduga bermain nakal demi keuntungan lebih besar" katanya.
Asro yang akrab dipanggil Kemek itu juga berharap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Pengawasan dapat serius menindak lanjuti persoalan tersebut.
"Kita berharap PPK dan Konsultan Pengawasan serius lah mengawasi kerja rekanannya serta dapat menindak lanjuti masalah tersebut, Insyaallah kita akan buat pengaduan ke Dinas Terkait", tutup Asro.
Dilokasi proyek, Seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya juga mengatakan hal yang sama.
" Kalau senang ya pasti senang lah pak, walau begitu, saya pribadi inginkan proyek ini bertahan lama, jangan asal lah" ucapnya sembari berlalu.
Terkait hal diatas, awak media ini mencoba menghubungi Dinas PU Bina Marga Provinsi Sahrial dengan nomor 08116005xx namun tidak diangkat.
Disorong dengan pesan Whatsup juga tidak berbalas, padahal pesan yang dikirim sudah masuk dan dibaca yang bersangkutan yang ditandai dengan contreng berwarna biru.
Dalam hal ini Masyarakat sangat berharap, aparat hukum dapat turun kelokasi proyek yang dimaksud.
Menurut masyarakat, hal ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahfahaman dilapangan.
(Amy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar