Pembelajaran IPA di Tengah Pandemi Covid-19, Berbasis Teknologi Informasi - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Hari Pers


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

31 Agustus 2021

Pembelajaran IPA di Tengah Pandemi Covid-19, Berbasis Teknologi Informasi

Penulis : Sokhifatun Nakhiroh,S.Pd,M.Pd (NIP: 197508202005012006) - Guru IPA SMP N1 Bawen, Kec.Bawen, Kab.Semarang

Saat ini bukan hal baru lagi tentang berita covid-19 di Indonesia, sudah 2 tahun lebih virus ini tersebar di Indonesia, bahkan WHO (World Health Organization) sendiri telah menetapkan virus Corona atau Covid-19 sebagai pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020. Keputusan WHO itu dikeluarkan ketika virus Corona telah menyebar di 123 negara dan menginfeksi lebih dari 126.000 orang di Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan wilayah lain di seluruh dunia dengan resiko penyebaran global lebih luas. Pandemi Covid -19 ini berdampak pada berbagai sektor kehidupan diantaranya ekonomi, sosial, dan pendidikan.

Pada sektor pendidikan, dampak dari Covid-19 ini sangat terasa, bahkan menjadi momok bagi negara di seluruh dunia, termasuk negara Indonesia. Hal ini membuat Pemerintah Indonesia menerapkan kegiatan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Kegiatan ini untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. PPKM ini memiliki beberapa peraturan, salah satunya di bidang Pendidikan, yaitu kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara  daring. Pembelajaran daring adalah salah satu pemanfaatan teknologi informasi pada masa pandemi Covid. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang tidak dilakukan dengan tatap muka, melainkan secara online, menggunakan jejaring sosial atau melalui platform yang telah tersedia. Kegiatan pembelajaran ini merupakan salah satu usaha Pemerintah dalam mempertahankan kegiatan belajar mengajar agar tetap terus berjalan dengan semestinya meskipun tidak dapat berinteraksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Di tengah kemajuan teknologi yang kian pesat ini, kegiatan pembelajaran daring dianggap sebagai sebuah inovasi pembelajaran, meskipun tidak terlepas dari banyak kendala/hambatan. Namun justru dengan adanya hambatan itu, harus dicari solusinya, karena tidak ada yang sempurna dalam setiap usaha atau upaya untuk mengatasi masalah pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini.

Menurut beberapa sumber yang diperoleh bahwa penggunaan pembelajaran daring ini tidak bisa efektif untuk semua mata pelajaran yang ada, terutama pada pembelajaran IPA atau sains. Masalah yang muncul ketika daring pada pembelajaran IPA bagi peserta didik yaitu peserta didik kurang memahami materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran IPA merupakan interaksi antara komponen-komponen pembelajaran seperti pendidik, peserta didik, alat atau media belajar dalam bentuk kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan serta kompetensi yang telah ditetapkan. Untuk itu pendidik harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran online (e-learning). E-Learning atau daring merupakan konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memudahkan metode pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran online yang tepat sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan, terutama pembelajaran IPA. Berbagai media online yang digunakan dalam pembelajaran daring diantaranya adalah zoom, google meet, google classroom, WhatsApp, schoology, skype dll. Di SMPN 1 Bawen, untuk pembelajaran IPA secara daring, guru menggunakan aplikasi google meet dan google classroom. Guru menyampaikan materinya melalui aplikasi itu dengan berbagi layar atau share screen sehingga peserta didik yang mengikuti pembelajaran di rumah dapat melihat materi. Namun secara faktanya yang terjadi pada peserta didik di SMPN 1 Bawen, kegiatan pembelajaran daring dengan google meet dan google classroom belum sepenuhnya bisa mengikuti.  Peserta didik yang aktif mengikuti google meet dibawah 50 %, sedangkan peserta didik yang aktif mengikuti google classroom kurang dari 75 %. Ternyata tidak semulus seperti yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran, masih banyak kendala/hambatan yang terjadi saat pembelajaran daring di SMP N 1 Bawen.

Beberapa kendala yang terjadi saat pembelajaran IPA secara daring di SMP N 1 Bawen diantaranya adalah 1) Adanya siswa yang memang tidak memiliki HP sama sekali dirumahnya, 2) Adanya siswa yang memiliki HP namun RAM nya kecil sehingga tidak support, 3) Adanya siswa yang memiliki HP namun kuota tidak mencukupi, 4) Adanya siswa yang mempunyai HP namun jaringan / sinyal kurang bagus, 5) Adanya siswa yang memiliki HP dan full kuota namun saat pembelajaran justru siswanya yang tidak siap. Banyak alasan yang sering digunakan para siswa seperti diminta membantu orang tua, bangun kesiangan ataupun ketiduran saat belajar dll. Ada juga siswa yang hanya memberikan respon “hadir” tanpa membuka video secara virtual. Kenyataannya siswa tersebut tidak benar-benar memperhatikan kegiatan pembelajaran selama di kelas secara daring. Untuk itu perlu mencari solusi dari berbagai kendala tersebut. Pemerintah dan guru harus bekerja ekstra untuk memperbaiki bagaimana cara yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan di tengah pandemi Covid ini. Disamping itu, peran orang tua serta kesadaran siswa terhadap pendidikan sangat diperlukan karena pendidikan merupakan asset negara yang terpenting untuk kemajuan suatu negara.

Melihat dari berbagai kendala yang ada, menurut saya sebagai seorang guru/pendidik IPA di SMP N 1 Bawen perlunya memperbaiki kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid dengan peran aktif dari berbagai elemen, yang meliputi pemerintah, guru, orang tua dan peserta didik. Pemerintah berperan penting dalam memberikan fasilitas kepada peserta didik agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, terlebih lagi memperhatikan orang tuanya yang kurang mampu dengan memberikan kuota kepada siswa (anak-anak sekolah) dan dana lebih untuk kebutuhan sehari-hari atas keluarga yang kurang mampu akibat dirumahkan, pemutusan hubungan kerja ataupun pelaku UMKM yang mengalami keterpurukan. Pemberian dana harus selektif, tepat sasaran dan efektif kepada yang benar-benar membutuhkan. Pemerintah memberikan pelatihan kepada guru yang ada serta merekrut guru yang berkualitas. Disamping itu juga memberikan fasilitas media pembelajaran untuk tenaga pendidik, memfasilitasi sekolah untuk mengadakan metode belajar secara “blended” yaitu campuran antara daring dan luring (luar jaringan). Pada dasarnya konsep blended learning bertujuan untuk menghadirkan fleksibilitas pembelajaran. peserta didik mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi belajar daring secara luas sesuai minat tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kebutuhan dan ketrampilan sosial lewat pertemuan luring dengan guru dan teman siswa lainnya, namun tetap mengikuti aturan prokes. Pembelajaran di sekolah ini juga sebagai solusi bagi peserta didik yang tidak mempunyai HP ataupun mempunyai HP namun dengan RAM kecil serta susah jaringan. Pembelajaran ini harus disepakati pihak sekolah, guru ataupun peserta didik, serta orang tua murid dengan tetap menjaga prokes serta telah melakukan vaksinasi.

Pendidik (guru) berperan penting dalam pengembangan kurikulum maupun implementasinya. Di tengah pandemi Covid-19 ini guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menerapkan kebijakan merdeka belajar. Sebagai seorang pendidik, guru harus dapat memahami psikologi siswa, mengetahui metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Sebagai guru IPA di SMP N 1 Bawen, melihat peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran lebih banyak menggunakan google classroom daripada google meet, maka nantinya akan menggunakaan google classroom sebagai media pembelajaran daring, dengan menciptakan metode yang lebih menarik dan tidak membosankan yang dapat diterima oleh peserta didik. Hal yang harus dilakukan dengan membuat video pembelajaran yang menarik, mengintegrasikan suara, gambar, dan symbol. Dan ini membutuhkan smartphone yang memiliki spesifikasi tinggi, jika tidak menggunakan laptop atau komputer PC. Disamping itu isi konten video harus terukur dan terarah sesuai silabus pembelajaran.

Orang tua berperan penting dalam membimbing dan memotivator anak-anaknya saat belajar dirumah. Karena saat di rumah, yang bisa memantau langsung aktivitas peserta didik adalah orang tuanya, guru tidak bisa memantau langsung. Jadi perlunya kerjasama antara guru dengan orang tua dalam pembelajaran daring ini, dimana kedua belah pihak bisa saling memahami, mengenal, menghormati serta dapat mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik. Kerjasama guru dan orang tua dalam meningkatkan hasil belajar siswa bisa dilakukan dengan saling berkoordinasi dan bekerjasama melalui whatsapp group ataupun google meet dalam satu atau dua bulan sekali untuk penguatan motivasi peserta didik.

Disamping orang tua, peserta didik juga berperan penting dalam kemajuan pendidikan. Dalam ketentuan umum Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peranan peserta didik adalah belajar bukan untuk mengatur pelajaran. Untuk itu peserta didik dituntut aktif belajar dalam rangka mengkontruksi pengetahuannya, dan karena itu peserta didik harus bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Dengan kata lain, peserta didik sebagai pelaku yang mengikuti pembelajaran seharusnya mempunyai kesadaran bahwa pentingnya pendidikan bagi dirinya, untuk kemajuan di masa datang. Dengan mempunyai kesadaran itu otomatis siswa akan lebih memperhatikan dan berusaha untuk bisa tepat waktu aktif dalam pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru. Namun faktanya tidak semua siswa mempunyai kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi dirinya, untuk itu perlu peran orang tua untuk selalu mengingatkan dan menyadarkan anaknya, memberikan motivasi dan arahan, memberikan contoh yang baik, sehingga anaknya pun dapat mengerti dan segera memahami pentingnya ilmu pendidikan bagi dirinya. Dalam hal inipun guru juga diharapkan bisa membimbing dengan baik meskipun lewat pembelajaran daring. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, pendidik, orang tua dan peserta didik diharapkan dapat menciptakan kenyamanan dan semangat peserta didik, serta mempermudah proses pembelajaran daring terutama pembelajaran IPA di SMP N 1 Bawen.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)