Pekerja Seni Grobogan Minta Bupati Memperhatikan Nasibnya - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Hari Pers


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

31 Agustus 2021

Pekerja Seni Grobogan Minta Bupati Memperhatikan Nasibnya

GROBOGAN, suarakpk.com – Hampir 2 tahun, para pekerja seni berhenti total dari pekerjaannya selama pandemi Covid-19 ini. Para pekerja seni seolah hilang ditelan bumi antah brantah.

Kehadiran pekerja seni selalu dianggap bagian yang rentan menyebarkan covid-19, pasalnya, jika para pekerja seni pentas, hal tersebut akan mengundang kerumunan dan dinilai susah mengikuti ketentuan pemerintah tentang protokol kesehatan atau prokes. Sehingga diakui ataupun tidak diakui, bahwa tingkat kehidupan mereka, menjadi turun drastis dan terjun bebas, sebagai dampak larangan pentas seni yang berimbas tidak adanya sumber penghasilan

Namun sebagai bagian dari masyarakat, para pekerja seni sepertinya kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah, utamanya tentang kebijakan penanggulangan dampak bencana Pandemi.

Menyikapi tersebut juga dirasakan oleh para pekerja seni di Kabupaten Grobogan, sehingga belum lama ini, Jum'at (27/08/2021), perwakilan pekerjaan seni se-kabupaten Grobogan dengan tetap menggunakan Prokes, menggelar pertemuan di ruang sasana budaya yang ada di wisata Candi Joglo Purwodadi.

Ketua Forum Komunikasi Pegiat Seni (Forkapi), Kabupaten Grobogan, Hardono S.Sn, dalam sambutannya, dirinya meminta kepada para perwakilan, agar tetap menjaga semangat sebagai pejuang seni dan tetap terus eksis, serta tidak surut dalam berekspresi dan berkarya dalam pentas seni dan budaya. 

"Kita ini pejuang seni, pejuang budaya, mari kita menuntut hak untuk tetap bisa berkarya dan mempertahankan budaya," pintanya.

Hardono, berharap, para perwakilan yang datang diminta menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan nasib sebagai insan seni.

“Dalam koordinasi itu, Forkapi  menyatukan tekad dalam waktu dekat, akan bertemu Bupati Grobogan Sri Sumarni SH,MM untuk menyampaikan aspirasinya, menuntut kebijakan mengenai nasib seniman,” ucapnya.

Dikatakan salah satu pekerja seni, bahwa para pekerja seni kurang mendapat perhatian dari Pemerintah sebagai akibat dampak wabah Pandemi Covid-19.

"Kita ini merasa didiskriminasi masalah kebijakan pemerintah soal penanggulangan dampak bencana ini, " tutur salah satu peserta.

Diungkapkannya, bahwa sejak merebaknya Pandemi ini, mereka nyaris tanpa penghasilan sama sekali, karena adanya larangan pentas seni, sehingga berdampak pada sendi-sendi kehidupan mereka. Padahal, mereka semula menggantungkan kebutuhan hidupnya dari bekerja sebagai pegiat seni.

“Jika pemerintah banyak mengucurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19, utamanya untuk pelaku ekonomi, pegawai dan pelaku usaha, namun pemberian bantuan kepada para pekerja seni, masih sangat minim dan dinilai belum merata,” ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya, banyak diantara mereka yang terpaksa karena tidak ada job atau pentas seni, sampai-sampai, mereka harus menjual harta bendanya, demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Sementara, pelaku seni Desa Sedadi Kecamatan Penawangan, Pandu Condro (25) mengaku sangat merasakan penderitaan sebagai salah satu pekerja seni.

"Karena lama tidak mentas, demi kebutuhan sehari hari, saya sampai jual sebagian wayang saya," ujar Pnadu yang berprofesi sebagai Dalang Muda.

Sebagai dalang muda, Pandu mengaku tidak putus asa dan tetap terus ingin berkarya, karena darah seni sudah ada pada dirinya.

"Saya bertekad terus, akan mendalang dan berharap, wabah ini segera berakhir, agar karir saya sebagai dalang bisa tetap eksis," tekadnya.

Pandu juga meminta, agar seni budaya, khususnya Pewayangan, harus dipertahankan dan tetap mendapatkan perhatian dari semua pihak, karena Wayang merupakan budaya adiluhung milik bangsa.

“Seni Wayang, sudah diakui oleh lembaga dunia di bidang Pendidikan, seni dan budaya organisasi Internasional PBB yaitu UNESCO,” pungkasnya. (Hari/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)