BLORA, suarakpk.com – Tiga Menteri andalan Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu, Minggu pagi (22/8/2021), dipandu Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara, Ariadi Widiawan, meninjau progres perkembangan pembangunan Bandara Ngloram yang dilakukan Kementerian Perhubungan dengan Pemprov Jateng dan Pemkab Blora di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Salah satu yang ditinjau adalah bangunan terminal penumpang, baik ruang keberangkatan maupun kedatangan yang baru dibangun tahap penyelesaian.
Dengan menggunakan pesawat bermesin jet dengan kode N997JH. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Menteri BUMN, Erick Thohir, mendarat dengan sempurna di landasan Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora sekira pukul 09:00 WIB. Ketiga menteri langsung disambut Bupati Blora, Arief Rohman, dan jajaran Forkopimda.
Dalam dialog singkat, Mensetneg Pratikno menuturkan mendukung percepatan pembangunan dan pembukaan penerbangan di bandara yang lokasinya berada dinilai strategis, pada perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta bersebelahan dengan jalur rel kereta api, sehingga bisa terkoneksi antar moda transportasi.
"Bandaranya sudah bisa dipakai, tinggal diselesaikan penataan nya. Landasan juga sudah baik, sudah saya coba langsung. Terminal konsepnya bagus seperti tegakan jati dan sirkulasi udaranya baik, hemat energi," tuturnya.
Mensetneg berharap ke depan ada pertemuan beberapa Pemkab dan perusahaan untuk membahas pembukaan penerbangan.
"Kita ingin ke depan Cepu Blora ini bisa jadi pusat ekonomi dan pendidikan migas," harapnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan keinginannya agar Oktober nanti sudah dibuka penerbangan komersial.
"Setelah pertemuan antar Pemkab dan beberapa BUMN, serta perusahaan swasta yang ada di sekitar bandara, semoga Oktober nanti sudah bisa dibuka penerbangan umum,” ungkapnya.
Budi Karya Sumadi menandaskan, ke depan Kementerian Perhubungan juga ingin menggeser Stasiun Cepu, sebab menurutnya, ke depan bandara ini, agar intermoda transportasinya bisa terwujud.
“Mengingat lokasi bandara dekat dengan rel kereta api," tandasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku optimis bandara ini bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi di perbatasan Jateng-Jatim.
Ditambahkan, Menteri BUMN, Erick Thohir, bahwa dirinya sepakat dan mendukung pengembangan bandara di Desa Ngloram ini.
"Beberapa BUMN di Kabupaten Blora, kami minta untuk siap mendukung operasional bandara. Kini saatnya kita bersatu untuk bangkit secara ekonomi," tambah Erick Thohir.
Di sisi lain, Bupati Arief Rohman mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran ketiga menteri yang juga diikuti Direktur Utama Pertamina, Direktur Utama Jasa Raharja, BRI, dan lainnya.
"Alhamdulillah hari ini kita kedatangan tiga menteri, Pak Mensetneg, Pak Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan untuk melihat progress Bandara Ngloram yang sudah hampir final. Tinggal nanti kita melangkah selanjutnya untuk maskapai yang akan terbang di Bandara Ngloram ini," ungkapnya.
Arief Rohman mengatakan, bahwa apa yang ditargetkan oleh Menteri Perhubungan, pada bulan Oktober sudah ada penerbangan komersil yang ke Blora. Dirinya menilai, bahwa hal tersebut merupakan langkah awal akan diundang Pemda Blora, Bojonegoro, Tuban, Rembang, Grobogan dan Ngawi, daerah yang mengelilingi bandara itu untuk diajak koordinasi. Sekaligus beberapa perusahaan besar seperti Exxon, Pertamina, Semen Indonesia, dan lainnya, guna membahas pembukaan penerbangan.
"Tadi Pak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN dan Mensesneg, mempunyai usulan wacana pemindahan stasiun kereta api Cepu, nanti digeser di depan bandara ini. Biar terintegrasi menjadi intermoda transportasi kereta api dan udara, ini juga nanti akan kita koordinasikan lebih lanjut," kata Bupati.
Menurut Arief Rohman, pengguna tansportasi udara melalui Bandara Ngloram diperkirakan akan banyak. Melihat bahwa di Kabupaten Blora dan daerah sekitarnya banyak terdapat aset-aset milik pemerintah pusat maupun perusahaan-perusahaan swasta.
Bupati juga menjelaskan terkait usulan pemberian nama bandara Abdurahman Wahid kepada Menhub.
"Tadi beliau menyampaikan proses untuk usulan nama bandara ini, harus izin ke keluarga dulu, kalau keluarga sudah menyetujui baru kita proses, Pak Gubernur bersama kami, untuk mengusulkan kepada pak Menhub," jelasnya.
Arief Rohman pun merasa senang, berterimakasih atas dukungan dan arahan ketiga Menteri agar pembangunan bandara ini bisa segera diselesaikan dan bisa secepatnya beroperasi.
"Maturnuwun atas dukungan dan arahan Pak Mensetneg, Menhub, dan Menteri BUMN. Tadi kita mohon dukungan agar bisa segera membuka penerbangan di bandara ini. Rute awal yang kita usulkan Cepu - Halim Perdana Kusuma dan sebaliknya. Semoga bisa ditindaklanjuti," ucap Bupati.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dewadaru yang membawahi pembangunan Bandara di Kabupaten Blora, Ariadi Widiawan menerangkan bahwa saat ini landasan sudah siap dan sudah diujicoba langsung oleh para Menteri.
"Bangunan terminal penumpang baru saja selesai dibangun dan terus difinishing. Yang sedang berjalan adalah pembangunan jalan akses masuk bandara dan komplek perkantorannya. Meski demikian untuk standart penerbangan sudah memenuhi untuk dibuka melayani penumpang," pungkasnya. (Karib/Tim Liputan Prokompim Blora/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar