Hati-Hati Menitipkan Anak Di Penitipan, Seperti Ini Yang Dialami Anak Umur 18 Bulan Di Yogyakarta

YOGYAKARTA, suarakpk.com – Nasib naas menimpa Sima, yang tinggal di wilayah Mantri Jeron Kota Yogyakarta. Karena kesibukan orang tua dalam bekerja, Sima putri dari pasangan suami istri Panji (36) dan Aisyah, di titipkan ke salah satu yayasan penitipan anak Ayudia yang beralamat di Jalan Sowojajar Nomor 8 (Wijilan) Panembahan Kraton Yogyakarta.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapanga, Aisyah pada hari Rabu (25-08-2021) menjemput Sima yang baru berumur 18 bulan, dari penitipan, dirinya terkejut, melihat putrinya yang sudah mengalami luka di pipi dan lengan tangan.

Mendapati si buah hati mengalami luka, Aisyah melaporkan ke Suami, sontak Panji pun marah, dan heran bisa terjadi hal seperti itu yang menimpa anaknya, mereka pun menanyakan kepada pihak yayasan dan mendapat keterangan, jika Sima digigit oleh teman bermainnya.

“Namun keterangan tersebut masih saya pertanyakan, kenapa Sima sampai mengalami rasa ketakutan yang berlanjut, sehingga dia mengalami tekanan psikis,” terang Panji.

Selang 2 hari, lanjut Panji, pada Jumat (27-08-2021) merasa jengkel, pasalnya pihak yayasan tidak ada yang datang untuk menjelaskan terkait kejadian yang menimpa anaknya, lalu dirinya didampingi keluarga mendatangi yayasan penitipan anak tersebut.

“Sekira Pukul 17.00 WIB kami mengklarifikasi dan memastikan sejauh mana tanggung jawab pihak yayasan dengan kejadian tersebut,” ujarnya.

Dikatakan Panji, bahwa dirinya dan keluarga ditemui oleh pembimbing, namun malah ada sedikit miskomunikasi antar mereka dan pihak keluarga. Panji pun sempat marah marah, karena jawaban dari pembimbing, dirinya merasa diintervensi dengan harus menyesuaikan waktu pihak Yayasan.

“Setelah tidak ada kesimpulan, kemudian ibu pembimbing menelepon Santoso selaku pemilik yayasan, selang 1 jam, Santoso selaku pemilik yayasan baru datang, dan Orang tua beserta keluarga dan pemilk yayasan berembug di ruang dalam hingga malam,” katanya.

Menurut Panji, setelah selesai rembug mediasi, dirinya serta keluarga mengaku tidak terima dengan kejadian anaknya sampai luka, dan juga mengalami tekanan psikis, namun karena pihak yayasan mau menyampaikan kesalahan dan keteledorannya, sehingga ada kesepakatan damai untuk tidak memperpanjang masalah ke ranah hukum.

"Walau kami masih merasa jengkel dan sakit, namun pihak yayasan sudah mengakui salah, ya sudah kami terima dan untuk pengobatan anak dibantu oleh pihak Yayasan," terang Panji.

Di sisi lain, pemilik Yayasan, Santoso, saat di konfirmasi melalui pesan Whastupp pada Sabtu (28-08-2021) malam, menjelaskan, bahwa permasalahan dengan orang tua Sima telah selesai dengan kesepakatan damai, namun tidak menjelaskan terkait isi kesepakatan dan menyampaikan agar permasalahan ini tidak perlu diperpanjang. (Gianto/red)