BLORA, suarakpk.com - Desa Medalem merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Ngelo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur hanya dipisah sungai Bengawan Solo.
Saat awak media berkunjung ke Desa Medalem hari Rabu (04/08/2021), sebuah Kejadian tak biasa terjadi di balai Desa Mendalem.
Banyak warga desa secara berbondong-bondong menyetorkan tikus hama sawah yang berhasil ditangkap oleh warga untuk ditukarkan dengan uang.
Tikus hama sawah yang dibawa warga ke balai desa berukuran dari mulai anakan tikus sampai tikus besar.
Saat dikonfirmasi kepala Desa Medalem Anik Juarti menjelaskan,
"Kegiatan berburu tikus sawah ini sudah dilakukan sejak hari Sabtu (31/07/2021)."
"Mulai mengumumkan kepada masyarakat khususnya Desa medalem, adannya kegiatan berburu tikus sawah dengan syarat tidak boleh diobati/racun, harus dibunuh."
"Harga per tikus besarmaupun kecil dihargai Rp.1000. Rata-rata per hari warga bisa dapat 200 sampai 750 ekor tikus."
"Dalam sehari tikus sawah yang dapat dibunuh kemudian disetorkan ke desa berjumlah sekitar 2500/3000 ekor tikus lebih."
"Setelah penghitungan jumlah tikus yang disetorkan ke balai desa pembayaran dibayar kepada warga sesuwai yang didapat, kemudian tikus dibuang di sungai Bengawan solo dalam kondisi sudah mati untuk makan ikan, ada juga sebagian yang diminta warga untuk makan ikan lele," jelas Anik Juarti.
Anik juga menjelaskan Pendanaan berburu hama tikus diambil dari dana pemperdayaan dari pos DD (Silva DD) Desa Medalem.
Anik menambahkan, dirinya yang mempunyai ide berburu tikus sawah. Ide ini dirapatkan dengan perangkatnya dan semua telah sepakat untuk memberantas hama tikus, dengan cara tikus ditangkap dibunuh, bukan diobati.
Kegiatan ini bisa bermanfaat untuk warganya untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari berburu hama tikus di masa pandemi Covid-19 saat ini, dan disatu sisi petani juga diuntungkan, populasi hama tikus berkurang banyak di masa tanam nanti, jelas Anik Juarti.
Pada saat kejadian tersebut, Kapolsek Kradenan, Polres Blora AKP lilik Eko Sukaryono,S.H., M.H., bersama Kanit Intel, Babinsa, Babinkamtibmas, juga ada dilokasi untuk menyaksikan warga yang sedang setor hasil tangkapan tikus ke balai Desa Mendalem.
Kepada awak media suarakpk, AKP Lilik Eko Sukaryono menjelaskan,
"Kegiatan pemberantasan hama tikus dengan cara Digropyok dan dibunuh, bukan diobati/racun, maupun pakai setrum listrik ini sangat bagus.
"Kegiatan ini dilakukan pihak desa karena hasil panen padi banyak berkurang, ada puluhan hektar sawah di Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora dirusak diserang hama tikus."
"Petani banyak mengalami kerugian, kades medalem mempunyai trobosan bersama perangkat dan warganya melakukan gerakan berburu / gropyok tikus sawah yang selama masa tanam mengganggu petani medalem," jelas AKP Lilik Eko Sukaryono.
AKP lilik menambahkan dengan adannya kegiatan gropyok hama tikus ini jelas membantu petani, karena bisa mengurangi hama tikus dimasa tanam nanti, karena tiap hari lebih dari 2000 tikus mati di buru warga Desa Medalem, ungkapnya.
Lawi (45) petani warga desa medalem, kepada awak media menuturkan sangat berterima kasih kepada kades Anik juarti, yang telah membantu petani dalam mengatasi hama tikus yang sangat meresahkan petani selama ini.
Hasil panen menurun tajam karena adannya hama tikus ini, dan semoga banyak tikus yang ketangkep dan dibunuh, semoga musim tanam bulan depan panennya bisa bagus, karena hama tikus banyak berkurang, tutur Lawi.
Saat ditannya Antok dan Kamijan dan kawan kawan sangat senang dirinya sehari bisa dapat uang Rp.100.000 - 150.000 lebih bersama temen satu grup, 12 kelompok warga yang ikut berburu Hama tikus. Dimasa pandemi seperti ini kegiatan ini sangat membantu ekonomi keluargannya, jelas Antok.
(Dwi/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar