BLORA, suarakpk.com - Bertempat di pendopo Kecamatan Jati Dihadiri Forcompincam jati camat jati Edy Purnomo, S.Pd., Kapolsek jati AKP Eko Adi Pramono, S.H., M.H., Serma sudarto (Baur) Koramil 11/jati, kepala puskesmas Doplang dr. Sapto, kepala puskesmas Randulawang, Agus kistyoko, bidan desa sekecamatan jati, kepala desa, Babinsa dan babinkamtikmas sekecamatan jati rapat kordinasi, Rabu (29/04/2021).
Dalam sambutannya camat jati menjelaskan bahwa di Kecamatan Jati saat ini memasuki zona merah, tercatat warga yang terindikasi positif Covid-19 di Desa Randulawang berjumlah 17 orang (sudah isolasi mandiri), 1 orang meninggal dunia dan 1 orang ibu hamil positif Covid-19 di Desa Pengkol jagong.
Dengan meningkatnya Kasus Covid-19 di Kecamatan Jati yang dirasa sangat memprihatinkan, sehingga harus segera ada penanganan serius dari tim kecamatan dan desa yang tergabung di tim ppkm mikro.
Perlu adannya sosialisasi lagi tentang meningkatnya virus Covid-19 dimasyarakat, pengawasan pihak desa, peran kepala desa, Babinsa, Babinkamtikmas, yang ada di desa.
Edy Purnomo mengharapkan, "Vaksinasi lansia tahap 1 dan 2, lebih digiatkan lagi dimasyarakat desa dan sosialisasi nya ke masyarakat, mengingat pentingnya vaksinasi untuk masyarakat lansia, karena lansia mudah terserang virus Covid-19, maka perlu adannya peran kepala desa di wilayah agar lebih maksimal lagi," harap Edy.
dr. Sapto kepala Puskesmas Doplang menjelaskan kepada peserta di Kecamatan Jati,
"Saat ini zona merah, kita perlu diadakan trazing, jangan sampai kecamatan jati mengalami hal yang sama seperti di Negara India, kita perlu melakukan penanganan khusus di Kecamatan jati. Perlu adanya kordinasi dan kerja sama lagi dalam peningkatkan penanganan masalah penularan Covid-19 di desa - desa."
"Peran kepala desa sangat penting dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19 di desa. Saat ini ada varian virus Covid baru, varian B16/17 dan B 17/18 yang lebih ganas lagi dan sangat berbahaya dari virus Covid yang pertama. Mari bersama kita padukan tekat untuk penanganan bersama melibatkan semua tim tingkat Rt, dukuh, desa dan tim kecamatan, saling bekerja bersama dalam mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19," jelasnya.
Agus Kistyoko Kepala Puskesmas Randulawang mengatakan,
"Kita bisa melaksanakan apa yang disampaikan dr. Sapto, sesegera memaksimalkan peran kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas, bidan desa dan kader dalam menangani kasus covid yang ada, dan segera diadakan trazer dimasyarakat."
"Diperlukan sosialisasi dan edukasi supaya masyarakat agar tidak takut divaksin. Kasus Covid-19 di Kecamatan Jati mulai meningkat tajam, dari zona hijau lansung merah saat ini. Mari
bersama sama tim terpadu ppkm mikro bisa
bekerja sama dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat, kalau ada kasus kematian karena Covid-19 diharapkan untuk tim
pemulasaran harus memakai APD lengkap sesuwai standar prokes Covid-19," kata Agus.
Kapolsek AKP Eko Adi Pramono, S.H., M.H., meminta tim covid 19 tingkat Kecamatan Jati untuk bersama menjadi tim yang solid, dalam arti mari bersama kita memerangi virus Covid-19, yang saat ini sedang meningkat tinggi di Kecamatan jati.
"Saat ini wilayah jati masuk zona merah lagi, pencegahan dan penanganan saat ini sangat diperlukan terutama di desa - desa yang sedang terdapat warga yang kena covid. Kerja sama di semua lini sangat diperlukan mulai dari masyarakat sendiri, RT, perangat desa, kadus, kepala desa bidan desa, Babinsa, Babinkamtikmas, Forcompincam dan tim kesehatan bersama sama mensosialisasi bahaya dan mengenai virus covid 19 yang saat ini yang mulai bermutasi lebih ganas lagi." ujar Eko Adi Pramono.
Eko Adi Pramono menyampaiakan sering mengadakan razia masker dibeberapa tempat, begitu dikasih masker dipakai besok kedapatan sudah gak pakai masker lagi. Intinya kesadaran masyarakat untuk melindungi diri sendiri dengan 3M, kesadaran masyarakat saat ini rendah sekali, ini sangat berbahaya bagi masyarakat sendiri.
Dirinya juga mejelaskan larangan untuk mudik, serta mengaharapkan supaya kades juga mensosialisasi larangan untuk mudik kewarganya, kalau pun ada yang mudik harus didata dan kontrol ke bidan terdekat.
(Dwi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar