FOTO : Plt Gubernur Kalteng, Habib Ismail Bin Yahya saat menghadiri Rapat Evaluasi Kebalaran Hutan dan Lahan Tahun 2020 di Banjarmasin.
PALANGKA RAYA,
suarakpk.com - Plt
Gubernur Kalteng, Habib Ismail Bin Yahya pada 12 November 2020 lalu menghadiri
acara Rapat Evaluasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun
2020 di Neptunus Ballroom Lantai III, Golden Tulip Galaxy Hotel, Banjarmasin,
Kalsel.
Rapat Evaluasi Penanggulangan Karhutla tersebut dibuka oleh
Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Kemenko Polhukam RI
Laksamana Muda (Laksda) TNI Yusuf, yang mewakili Menteri Koordinator Politik,
Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Menko Polhukam melalui Laksda TNI Yusuf mengutarakan,
penyelenggaraan rapat evaluasi tersebut adalah dalam rangka menindaklanjuti
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020, dimana Kemenko Polhukam salah satunya
ditugaskan untuk melaksanakan evaluasi terhadap segala upaya penanggulangan
karhutla yang dilakukan oleh Kementerian, Lembaga dan daerah.
“Evaluasi ini penting untuk memperoleh informasi, saran,
serta inovasi, untuk perbaikan penanggulangan karhutla ke depan, agar menjadi
lebih baik dan efektif, efisien, dan dapat dilakukan secara baik, terutama
dalam pencegahan terjadinya bencana karhutla, sebagai wujud dari kehadiran
negara”. Jelas Laksda TNI, Yusuf.
Sementara itu, dalam sesi wawancara disela-sela rapat, Plt
Gubernur Habib Ismail mengungkapkan bahwa penanganan karhutla di Provinsi
Kalimantan Tengah pada tahun 2020 ini dipandang berhasil. Plt Gubernur pun
menyatakan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan seluruh
stakeholder, baik pemerintah, TNI/Polri, dan seluruh elemen masyarakat. Selain
itu, Habib juga tidak memungkiri faktor cuaca juga turut andil.
“Jadi, penanganan karhutla di Kalimantan Tengah saya anggap
sudah berhasil, sesuai prosedur-prosedur yang ada, dan juga kerja sama dari
segala pihak, tentunya menjadikan itu semua bisa berjalan bagus. Dan, satu hal
lagi, musim berpihak pada kita, sering hujan”. Ungkap Plt Gubernur ini.
“Saya lihat kesadaran masyarakat Kalimantan Tengah sudah
mulai bagus. Dan juga peran serta dari pihak-pihak terkait, khususnya TNI/Polri
dan juga bekerja sama dengan Pemerintah untuk membuat terobosan-terobosan baru
dalam penanganan pencegahan karhutla sejak dini. Pencegahan itu kita kemarin
bikin parit-parit di kanal dan juga sumur bor serta peran serta Masyarakat
Peduli Api”. Imbuhnya.
Dijelaskan oleh Plt. Gubernur, kasus karhutla di Kalteng pada
tahun ini sangat jauh berkurang, dan bahkan Status Siaga Karhutla di Provinsi
Kalimantan Tengah juga telah dicabut.
“Di Provinsi Kalteng menurun sangat drastis, apalagi kalau
dibandingkan 2015 ya, yang paling parah itu (atau) tahun kemarin. Kalau Hotspot
(titik api) tetap ada, karena ada yang sedikit membakar lahan, tapi tidak
meluas. Bulan kemarin Siaga Karhutlanya sudah kita cabut”. Beber Habib.
Rapat Evaluasi Karhutla tersebut diikuti oleh sejumlah
Kementerian dan Lembaga Pusat terkait, serta 11 Provinsi, yaitu Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, Sumatra
Utara, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Jawa Barat, dan Papua. Turut mendampingi
Plt Gubernur Kalteng dalam rapat tersebut, Plt Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Darliansjah.
(hms/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar