Tuban - Bojonegoro, suarakpk.com - Jembatan Simo Glendeng yang sempat ditutup beberapa waktu lalu, akhirnya kembali dibuka. Namun pembukaan Jembatan Glendeng yang menghubungkan Kabupaten Tuban - Bojonegoro ini untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki, pada hari selasa (10/11/2020). Sementara untuk kendaraan roda 4 dan kendaraan berat masih dialihkan di jalur Ponco - Parengan.
Dibukanya kembali Jembatan Glendeng untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki tertuang dalam surat rekomendasi tertanggal 9 November 2020 dengan nomor surat: 620/1153/414.111/2020 oleh Dinas PU-PR Kabupaten Tuban.
Surat rekomendasi itu dikeluarkan setelah dilakukan kajian dan penelitian di lokasi jembatan oleh tim PU-PR Bidang Bina Marga Jawa timur, Pemeritah kabupaten Tuban dan Bojonegoro.
"Dari hasil kajian dan pengecekan yang dilakukan tim tehnik PU Bina Marga Jatim, untuk sementara baru boleh di lalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki," jelas Kepala PUPR Tuban Agung Supriyadi kepada suarakpk, Selasa (10/11/2020).
Ditambahkan Agung, dari hasil penelitian awal tim tehnik PU Bina Marga Jatim, terdapat pergeseran abudmen pada sisi kiri jembatan sepanjang 10 cm dan sisi kanan 20 cm. Namun tim tehnis akan akan segera melakukan penelitian kembali langkah-langkah yang harus segera dilakukan agar jembatan bisa beroperasi kembali.
"Abudmen pada sisi kiri mengalami pergeseran 10 cm dan kanan 20 cm, itu kalau hasil penelitian tim tehnik PU Bina Marga Jatim," imbuhnya.
Agung menambahkan, saat ini proses perbaikan untuk di sisi kanan kiri jembatan juga sudah dilakukan dengan memasang tiang beton agar tanah tidak abrasi karena gerusan air sungai. Sedangkan untuk perbaikan jembatan masih menunggu hasil koordinasi dan penelitian lanjutan dari pihak PU Bina Marga Jatim.
Jembatan Simo Glendeng ini telah ditutup total selama sepekan, terhitung sejak Selasa (3/11) lalu. Jembatan ini jalur penghubung antara Kabupaten Tuban - Bojonegoro. Dibukanya kembali jembatan ini meski untuk roda dua dan pejalan kaki, disambut baik warga. Karena mereka tidak lagi harus menempuh jalur panjang untuk beraktivitas setiap harinya.
"Seneng mas, bisa dilewati lagi jembatannya. Terasa berat kalau setiap hari harus memutar jauh kalau mau ke kerja ke pasar dan ngantar anak. Semoga sebentar lagi jembatan ini bisa dibuka untuk semua kendaraan," terang Warga Desa Simo,mujiono.(pur/oyong/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar