SUMENEP, suarakpk.com – Untuk kesekian kalinya Kabupaten Sumenep meraih penghargaan yang sangat bergengsi.
Sekretaris Jenderal Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) Hasto Kristianto, belum lama ini, Senin (5/10) secara resmi menyerahkan tiga kategori penghargaan terkait pelestarian sejarah Nusantara. Tiga penghargaan itu adalah Sumenep sebagai Kota Keris, Tokoh Keris dan Maestro Keris.
Penghargaan Kota Keris itu diserahkan langsung kepada Bupati Sumenep KH A Busyro Karim, dan Tokoh Keris kepada Achmad Fauzi, serta Mukaddam selaku Maestro Keris. Senapati Nusantara menjadi induk paguyuban bagi seluruh pelestari tosan aji se-Indonesia. Melalui Musyawarah Senapati Nusantara pada 26 Februari 2017, Hasto terpilih secara aklamasi menjadi Sekjen.
Dalam sambutannya Hasto menuturkan bahwa Keris merupakan daya cipta yang adiluhung dan keris tidak bisa dihasilkan tanpa roso (rasa).
“Sumenep adalah penghasil keris dan memiliki ratusan empu yang luar biasa. Bahkan, keris dari Sumenep diekspor ke Malasyia, Brunei Darussalam, dan Belanda,” terangnya
Hasto mengungkapkan, Sumenep menyimpan tradisi sejarah yang luar biasa. Bahkan, dari data dilaporan, sekitar 6.000 keris diproduksi setiap bulan sebagai mahakarya kebudayaan yang luar biasa.
“Ini seharusnya menjadi perhatian dan menjadi energi kita untuk menguatkan tradisi budaya, supaya kita berkepribadian dalam kebudayaan,” paparnya.
Pihaknya sangat mensupport Atas penghargaan yang diterima Bupati Sumenep , hal itu akan mendorong untuk terus ikut membina pengrajin dan melestarikan keris sebagai karya budaya bangsa.
“Penghargaan ini membangkitkan Sumenep agar pengrajin keris lebih menghargai apa yang telah dimiliki. Sebab, keris adalah salah satu potensi Sumenep,” ujar Karim.
Seusai menyerahkan Penghargaan, Hasto yang juga merupakan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan melihat secara langsung proses pembakaran logam yang menjadi materi dasar keris. Tak hanya menonton, Hasto juga didapuk untuk menempa logam yang sedang membara itu.
Selanjutnya, Hasto juga melakukan tur mengelilingi pameran keris serta berdialog dengan para pengrajin keris. Salah satu panitia, Carto menjelaskan, lebih dari 137 paguyuban keris dihadirkan pada pameran tersebut.
Dia mengutip data Unesco pada 2012 yang menyebutkan jumlah pengrajin keris di Kabupaten Sumenep sebanyak 524 orang. Kemudian, Pemkab Sumenep bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014 melakukan pendataan ulang dan tercatat sebanyak 684 pengrajin keris yang tersebar di tiga kecamatan di Sumenep.
Sementara itu Kadisbudparpora Bambang Heriyanto menuturkan bahwa dengan penghargaan tersebut pemkab sumenep akan berupaya agar ke depan ada galeri.
“Dan itu adalah harapan Paguyuban keris se-Kabupaten Sumenep,” pungkasnya. (AJ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar