Boy Sabaruddin |
MUNA, suarakpk.com- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 mendatang dipastikan memiliki euforia yang begitu mewah. Tingginya antusias dari masing-masing pendukung mulai terlihat jauh hari sebelum penetapan calon dan nomor urut. Tentu hal ini mencuatkan bahwa sudah terjadi tensi politik yang begitu besar.
Berita bohong atau hoax telah banyak mewarnai setiap peristiwa di media sosial menjelang pilkada. Masifnya provokasi yang dilakukan oleh oknum disinyalir akan memicu konflik antar masing-masing pendukung. Untuk itu peran masyarakat untuk menentukan sikap bijak dalam berpolitik sangat dituntut.
Kepala Bidang Kerjasama dan Organisasi Alsantara, Boy Sabaruddin mengatakan tujuan utama Pilkada adalah untuk menemukan pemimpin yang benar-benar berkualitas dan dianggap mampu dalam membangun suatu daerah.
"Pilkada bukan untuk mencari kesalahan antara kandidat dan rifalitas, pemilih intelektual harusnya jangan mudah terprofokasi dengan isu isu di media sosial yang sedang marak di akun media sosial", ujarnya, Sabtu (03/10).
Lanjut Bob, sapaan akrab Boy Sabaruddin, jika masih banyak relawan di media sosial saling serang untuk menjatuhkan satu sama lain maka proses demokrasi belum bisa diharapkan karena pilkada bukan ajang pembunuhan karakter yang dimunculkan tetapi kecerdasan dalam memecahkan masalah agar suatu daerah maju dan berkembang.
"Saya berpesan kita harus menciptakan Pilkada damai dan kondusif, pemilih yang bermartabat. Demokrasi yang udah berkelanjutan harus ditata dan dibangun dengan benar. Pilkada hari ini harus dewasa dengan menyudahi saling mencaci dan berseteru dengan yang lainnya", sebutnya. (Randy Yaddi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar