FOTO : Sejumlah ibu-ibu dari istri nelayan di Kacamatan Kapuas Kuala membantu membersihkan ikan hasil tangkapan.
KAPUAS, suarakpk.com - Mungkin ada benarnya bahwa
perempuan sebagai motivator pembangunan dan perekonomian bagi keluarga. Hal ini
terbukti ketika bapak-bapak nelayan mengais rezeki di laut, para ibu-ibu tak
hanya berdiam diri di rumah. Inisiatif kuat menjadikan para wanita tersebut
memutar otak mencari tambahan bagi ekonomi keluarganya.
Saat tim perencanaan Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas
menyambangi Desa Pematang Kecamatan Kapuas Kuala, di mana saat menjumpai
sekelompok ibu-ibu yang tengah asik menguliti dan melepas kepala Udang yang
salah seorangnya menerangkan bahwa hasil yang dikerjakannya itu mampu untuk
menambah kebutuhan keluarga di masa pandemi Covid-19, akhir bulan kemarin.
Sementara itu, Asmuni selaku pemilik usaha dan pengumpul
hasil tangkapan nelayan di sana menyebutkan bahwa ia biasa dibantu 15 hingga 20
orang ibu-ibu lain. Rata-rata penghasilan yang mereka dapatkan sehari sebesar
Rp. 30.000 sampai dengan Rp. 50.000 per orang.
“Kadang juga tidak menentu tergantung sama banyak sedikitnya
bahan baku Udang yang kita dapat”. Tutur beliau saat ditemui tim.
Pak Asmuni mengungkapkan, pemasarannya sendiri biasanya
dibawa ke Banjarmasin untuk bahan olahan kerupuk, terasi dan Ebi.
Saat dikonfirmasi perihal tersebut, Kepala Dinas Perikanan
Kabupaten Kapuas Ir Darmawan menyarankan agar tahun depan bisa dilaksanakan
pelatihan bagi ibu-ibu nelayan di desa tersebut.
“Jadi, nanti produk yang keluar bukan cuma bahan mentah tapi
juga barang sudah jadi”. Ucap Darmawan.
Dirinya juga berharap kedepan nilai jual produk dapat naik apabila
barang jadi seperti terasi, kerupuk, dan olahan lain dapat diproduksi sendiri.
Keinginan tersebut bisa lebih meningkatkan pendapatan bagi para pekerja dan
pemilik usaha. Dari usaha pengumpul Udang tersebut sebetulnya masih ada limbah
dari kepala Udang, yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk bahan
pembuatan pakan ikan. Selama ini limbah tersebut masih terhambur dan dibuang ke
sungai. Sehingga ke depannya tidak ada lagi limbah yang terbuang dan
mengakibatkan pencemaran sungai, hal itu disampaikan Darmawan diakhir.
Hal senada juga disampaikan oleh Samudi S.Pi selaku Sub
Bagian Umum dan Perencanaan Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas menjelaskan bahwa
pada tahun ini program kegiatan pelatihan kelompok usaha nelayan sebenarnya
sudah dianggarkan namun terpaksa harus dihilangkan.
"Program tersebut terpaksa dihilangkan akibat pemotongan
anggaran selama Covid-19 dan akan diusulkan kembali tahun depan”. Ungkap
Samudi. (hms/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar