FOTO : Seorang guru di SMP Negeri 2 Kuala Kapuas, Jupriyanto disela kesibukan melajar berusaha merawat tamanan anggrek.
KAPUAS, suarakpk.com - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak
buruk diberbagai aspek, tak hanya dibidang kesehatan tetapi juga di bidang
ekonomi dan sebagainya. Di tengah menurunnya aktivitas ekonomi ini,
justru ada berkah bagi sektor usaha tertentu seperti yang digeluti oleh salah
satu pengusaha anggrek di Kabupaten Kapuas, Jupriyanto Taheta yang juga
menjabat sebagai guru di SMP Negeri 2 Kuala Kapuas, Rabu (09/09/2020).
Dari
usaha anggrek di masa pandemi ini, Jupriyanto mengaku mampu meraup omzet
sekitar Rp5 juta sampai Rp 10 juta lebih perbulannya dengan jumlah penjualan
dimasa pandemi ini cukup meningkat dibandingkan sebelumnya.
Ia
juga menjual berbagai macam tanaman angrek diantaranya Dendrobium Capung yang
berkisar harga Rp500 ribu sampai Rp5 jutaan lebih serta ada juga anggrek
Mantangai yang merupakan ciri khas Kapuas yang banyak diminati oleh masyarakat,
selain itu terdapat juga anggrek bulan dan tanaman-tanaman lainnya yang
dibudidayakan.
Jupriyanto
menuturkan di Kabupaten Kapuas ini sudah memiliki Komunitas Pencinta
Anggrek (KOMPAK) yang beranggotakan lebih dari 70 orang. Kemudian untuk
tanaman anggrek yang dibudidayakan didapatkan dari membeli dari luar dan ada
juga yang di budidayakan sendiri, bahkan bisa juga didapatkan dari para
pencari anggrek di hutan.
“Budidaya
Anggrek ini sudah saya geluti hampir beberapa puluh tahun dan sekitar lima
tahun terakhir berfokus untuk menjualnya kepada, bermula dari sebuah hobi dan
sekarang menjadi penghasilan yang cukup menguntungkan”. Ungkapnya.
Terkait
Pembudidayaan anggrek dan perawatannya sendiri, menurutnya terbilang cukup
rumit dan tidak ada yang terbilang instan dengan proses pembudidayaan anggrek
tersebut bisa 1 tahunan.
“Anggrek
untuk sekarang ini cukup digemari dan juga sebagai komuditas yang bagus untuk
dijadikan tempat usaha apalagi sekarang ini di musim pandemi yang mana mencari penghasilan
sudah mulai susah”. Imbuh Jupriyanto.
Lebih
lanjut di ungkapkan bahwa dirinya pernah mengikuti perlombaan tanaman anggrek
dan berhasil meraih juara Tokoh Inspiratif 2018 Kapuas serta 55 Besar Tanaman
Hias Kabupaten Kapuas 2020.
“Saya
berharap kepada Pemerintah melalui instansi-instansi terkait yang bisa
memberikan modal karena untuk pembudidayaan anggrek ini perlu modal yang banyak
dan juga di Kapuas sudah banyak penggemar anggrek”. Pungkasnya. (hms/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar