FOTO : Wakil Bupati Gumas, Efrensia LP Umbing menyampaikan sambutan dalam acara sosialisasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
GUNUNG MAS,
suarakpk.com – Upaya
mencegah stunting di Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Perwakilan BKKBN Kalteng
melalui Bakti (Kabid KSPK) bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Gumas menyelanggarakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Sosialisasi yang dibuka Wakil Bupati
Gumas, Efrensia LP Umbing ditujukan kepada keluarga yang memiliki Baduta, Ibu
Hamil, Kader BKB, Kader Posyandu dan Kader PKK di Kecamatan Kurun yang berlangsung
di aula kecamatan setempat, Jumat (14/08/2020).
Kegiatan ini di hadiri oleh Staf Ahli
Bupati Gumas Makmur Ginting, Kadis P2KBP3A Isaskar, Camat Kurun Yulius Untung,
Lurah Tampang Tumbang Anjir Berjoaldi, PKK Kecamatan Kurun, PLKB Kecamatan
Kurun dan peserta keluarga yang memiliki Baduta, Ibu Hamil, Kader BKB dan Kader
Posyandu Kelurahan Tampang Tumbang Anjir.
“Sosialisasi tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan
kepada keluarga tentang bagaimana dan memberikan asupan makanan bergizi kepada
anak mulai dari lahir hingga 1.000 harinya. Karena selama 1.000 HPK ini
merupakan waktu yang penting dalam membentuk kesehatan tubuh dan kecerdasan
anak”. Ujar Kabid KSPK Bakti
Bakti mengatakan kegiatan ini mempunyai arti yang sangat
penting dalam upaya pembangunan SDM bangsa. Dari kegiatan ini diharapkan kita
dapat bersama-sama melakukan langkah strategis memperbaiki status gizi anak dan
masyarakat dengan menurunkan stunting, sebagai investasi bangsa untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di dunia
global.
Menurutnya, gizi merupakan salah satu komponen yang harus
dipenuhi suatu bangsa untuk mewujudkan anak yang sehat, terutama pada periode
1.000 Hari Pertama Kehidupan. Balita yang mengalami kekurangan gizi kronis akan
mengalami stunting. Anak yang stunting akan memiliki tinggi badan di bawah
standar pertumbuhan anak normal seusianya.
Efrensia LP Umbing menjelaskan, dalam sambutan ada 10 desa
sebagai lokus pencegahan stunting atau dalam bahaya Dayaknya “Ringket” yaitu Desa
Tumbang Langgah, Bereng Jun, Hantapang, Linau, Rangan Hiran, Tumbang Baringei,
Tumbang Marikoi, Tumbang Pasangon, Teluk Nyatu dan Kelurahan Tampang Tumbang
Anjir.
“Periode 1.000 HPK yang dimulai sejak janin dalam kandungan
hingga anak berusia 2 tahun adalah masa kritis yang menentukan masa depan
seorang anak. Dampak buruk kekurangan gizi pada periode 1.000 HPK akan sangat
sulit diperbaiki”. Lanjut Wabup kepada peserta sosialisasi.
Dalam rangka menurunkan angka stunting di Gunung Mas, maka
kepada masyarakat untuk memahami pentingnya gizi dan kesehatan bagi ibu hamil
serta anak balita untuk mencegah terjadinya stunting.
Oleh karena itu saat ini pemerintah dan seluruh masyarakat
diharapkan dapat bekerja bersama secara terintegrasi untuk mencegah stunting,
dengan fokus pada 1.000 HPK.
“Selain itu untuk mendorong masyarakat Kelurahan/Desa di
Kabupaten Gunung Mas guna memperkuat pendidikan keluarga pada 1.000 Hari
Pertama Kehidupan di wilayah masing-masing. Sehingga generasi emas Indonesia
2045 bisa terwujud mulai dari sekarang”. Tutupnya. (nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar