Ketgam : Kadisdik Batu Bara Ilyas Sitorus SE M.Pd.
Batu Bara, suarakpk.com - Gunung Sinabung kembali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik Senin petang (10/08/2020) hingga sampai ke Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara
Informasinya, terjadi erupsi Gunung Sinabung Sumatera Utara pada tanggal 10 Agustus 2020 pukul 10:16 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 5.000 m di atas puncak (± 7.460 m di atas permukaan laut), kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.
Terkait hal diatas, Pemkab Batu Bara melalui Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Batu Bara Ilyas Sitorus SE M.Pd Senin (10/08/2020) diruang kerjanya menghimbau kepada masyarakat khususnya keluarga besar Disdik Batu Bara dan jajarannya agar terus melindungi diri dengan yerus menggunankan masker dan face shield (perisai wajah).
" Pada sore hari ini, abu vulkanik telah melanda kawasan Batu Bara, kepada jajaran Dinas Pendidikan agar tidak melakukan aktivitas berlebihan di luar rumah atau di lingkungan sekolah dan jika keluar rumah atau lingkungan sekolah, untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik agar tetap memakai masker dan pelindung wajah"
himbaunya.
Lanjut ncekli, safaan akrab Kadisdik Batu Bara Ilyas sitorus bahwa material vulkanik dari letusan gunung berapi dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
" Muntahan material terutama debu vulkanik berpotensi mengganggu kesehatan, terutama sistem pernafasan" ujarnya.
Masih menurut pejabat yang punya pengalaman banyak di tingkat provinsi Sumatera Utara ini ada beberapa faktor yang memengaruhi dampak debu vulkanik terhadap kesehatan manusia, jika kita membaca dari banyak literatur terkait.
" Faktor ini diantaranya konsentrasi partikel, proporsi debu yang terhirup, serta kondisi meteorologi" tutur Ilyas.
Menurutnya debu vulkanik yang halus dan berukuran sangat kecil, yaitu kurang dari 10 mikron, berpotensi mengganggu pernapasan. bahkan, debu berukuran kurang dari 5 mikron dapat menembus saluran pernapasan bagian bawah atau organ paru-paru.
Efek atau dampak debu vulkanik juga ditentukan oleh partikel pendukungnya, debu yang disertai kristal silika menimbulkan dampak lebih merusak dan menyebabkan gangguan pernapasan berat.
Sementara itu, debu vulkanik yang disertai hawa panas dapat membawa debu piroklastik dengan permukaan tidak teratur dan cenderung tajam.
" Gangguan akibat debu piroklastik ini bisa menyebabkan kematian karena luka pada saluran pernapasan" pungkasnya.
Ketgam : Kadis Kesehatan Kabupaten Batu Bara Drg Wahid Khusyairi MM.
Senada dengan Kadisdik, pada hari yang sama melalui sambungan seluler, Kadis Kesehatan Kabupaten Batu Bara Drg Wahid MM juga mengharapkan yang sama.
" Dengan adanya wabah Covid-19 ditambah abu vulkanik ini, masyarakat harus lebih waspada diri karena abu vulkanik ini bisa merusak paru-paru dan saluran pernapasan, yang pasti tetaplah menjaga kesehatan" pungkasnya.
(575)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar