SALATIGA,
suarakpk.com – Wabah Corona 2019 selain berdampak pada ekonomi masyarakat, juga
berdampak pada sistem Pendidikan di Indonesia, namun hal tersebut tidak
mengurangi semangat para guru di SMP Negeri 6 Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Dituturkan
Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Salatiga, Dra.Anna Maria Andarini,M.pd yang
didampingi Wakil Kepala Sekolah, Puji Santoso,S.pd saat ditemui suarakpk.com,
Selasa (11/8) kemarin, bahwa saat pembelajaran dengan adanya Pandemi Covid-19 di
tahun ajaran 2020 ini, sekolahnya langsung mengambil langkah pembelajaran online.
“Dan
kami sudah melaksanakan selain pembelajaran kami juga sudah melaksanakan ujian
sekolah melalui daring,” tuturnya.
Dikatakan
Anna Maria, sampai saat sekarang ini, untuk seluruh siswa tidak datang ke sekolahan,
namun tetap melaksanakan kegiatan proses pembelajaran melalui Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ).
“Sedangkan
untuk Bapak atau Ibu Guru dan karyawan karyawan, karyawati maupun tamu yang
datang ke SMP Negeri 6 Salatiga, kita gunakan protokol kesehatan sesuai dengan
peraturan Pemerintah, contoh wajib pake masker, kemudian ketika ada tamu
memasuki lingkungan sekolah, kita tes dulu suhu badan dengan memakai Termogen,
kemudian kita juga sediakan cuci tangan di beberapa spot area dan di setiap
kelas, kami juga siapkan tempat cuci tangan, kemudian kami juga siapkan
handsanitizer untuk guru karyawan dan tamu yang dating,” katanya.
Diakui
oleh Anna Maria bahwa, dirinya bersama guru lainnya sudah sangat ingin ketemu
dengan siswa siwinya secara langsung.
“Kami
akui, kami sebagai pendidik merasa kangen dengan murid murid, meskipun di SMP
Negeri 6 Salatiga sudah melaksanakan pembelajaran maupun ulangan harian, tes
tes secara daring, namun semua itu tetap kami rasa kurang maksimal,” ucapnya.
Menurut
Anna Mmaria, bahwa kenyataanya belum seratus persen, para siswa bisa mengakses
pembelajaran jarak jauh.
“Meskipun
kami sudah berbagai cara kami lakukan dalam pembelajaran, mulai dari mengunakan
Youtube, Zoom untuk tiga tingkat, masing masing tingkat memiliki Zoom sendiri, juga
yang paling sederhana mengunakan whatsap, tapi tetep belum maksimal,” ungkapnya.
Anna
Maria berpesan kepada wali murid dan orang tua siswa, untuk selalu
mendampingi para putra putrinya belajar
di rumah.
“Selalu
awasi, apakah anak anak itu di rumah mengerjakan tugas tugas yang diberikan
bapak atau ibu guru secara online,” pesannya.
Kemudian
yang terpenting bagi orang tua, lanjut Anna Maria, orang tua juga mendampingi
dalam membiasakan sikap atau budaya yang sudah diterapkan sekolah, dirinya
mencontohkan tentang pembiasaan dalam menunaikan ibadah menjadi tangung jawab
orang tua.
“Selain
itu juga kebiasaan hidup bersih dan itu harus dalam kehidupan, kebiasaan sopan
santun, tutur kata dan sebagainya,” lanjutnya.
Ditambahkan
Anna Maria, orang tua siswa wajib memonitor kedisiplinan siswa, sebab
menurutnya, meskipun Pembela Jarak Jauh, tetapi di SMP Negeri 6 Salatiga anak
wajib mengenakan seragam sekolah sesuai jadwal.
“Kami
juga tetap memantau proses belajar siswa siswi, meskipun zoom, kita tetep
melakukan kegiatan pembiasaan Nasionalisme, seperti contoh, setiap hari senin, kami
adakan upacara secara virtual, bapak ibu guru dari sekolah, sedangkan anak anak
juga ikut dari rumah,” tambahnya.
Anna
Maria juga berharap dengan terus berdoa, corona segera hilang dari Negeri ini,
sehingga anak anak bisa cepat kembali ke sekolah dan pembelajaran akan
tersampaikan secara optimal dan juga pendidikan karakter itu akan bisa
tersampaikan.
“Dan
terlebih, kami bisa mengolah ketrampilan anak anak dalam extra kurikuler, karena
selama Pandemi ini, otomatis kegiatan extra kulikuler tidak boleh,” pungkas (Erwanto/Solikin/red)
komitmen pendidik disaat pandemi sedang diuji...dan SMP NEGERI 6 SALATIGA sudah mnunjukan komitmen dan existensinya untuk mncetak generasi milenial yg berkarakter..
BalasHapus