KAPUAS, suarakpk.com - Sejumlah besi rangka penyangga atas jembatan di Desa Humbang Raya, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) patah ditabrak truk tronton pengangkut alat berat diduga milik PT Industrial Forest Plantation (PT IFP) pada Jumat malam 14/08/2020).
Atas rusaknya kerangka atas jembatan tersebut banyak mendapat respon dari nitizen. Karena salah satu akun menyampaikan laporan terbuka kepada Bapak Gubernur H Sugianto Sabran melalui media sosial Facebook. Dikolom komentar pun banyak mendapat respon masyarakat atas hal tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapat media ini, patahan penyangga atas jembatan tersebut diamankan di pos polisi. Namun alat berat penyebab rusaknya jembatan tersebut tidak dilakukan pengamanan dan dugaan sekarang sudah berada di lokasi tambang.
Letambunan Abel SH, Biro Hukum dan Advokasi Dewan Adat Dayak Kalteng ikut menyoroti atas rusaknya penyangga atas jembatan di Desa Humbang Raya di Kabupaten Kapuas tersebut.
Letambunan Abel menyampaikan, pihak yang merusak jembatan harus bertanggung jawab, apalagi jembatan tersebut penghubungi Ibukota Provinsi dengan sejumalah Kabupaten.
"Jangan sampai ini ada pembiaran. Pihak yang terkait harus turun ke lapangan dan melakukan pemeriksaan dan pihak yang merusak agar bertanggungjawab". Ungkap Advokasi Dewan Adat Dayak Kalteng ini melalui via telpon.
Letambunan menambahkan, dirinya tidak mengetahui persis atas kejadian tersebut, karena itu atas laporan dari masyarakat disana. Namun katanya, informasi yang didapat truk tronton bermuatan alat berat melintas dan sangkut diatas penyanggang hingga terjadi kerusakan sejumlah penyangga jembatan.
"Kita harapkan kasusnya cepat selesai dan tidak terulang kembali". Tutupnya.
Ketika awak media ini mencoba menghubungi Kepala Desa Humbang Raya, Idarwin terkait kejadian tersebut namun hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban. Pesan singkat lewat WhatsApp pun hanya dibaca dan diabaikan.
Informasi lapangan, pihak perusahaan dari PT IFP dan Kepala Desa Humbang Raya sudah mengadakan pertemuan. Namun hasil pertemuan tersebut masih belum diketahui, tetapi pertanyakan bermunculan kenapa pertemua hanya kepala desa dsn pihak perusshaan. (nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar