GROBOGAN, suarakpk.com- Kejadiaan naas menimpa Mulyono (57), warga Dusun Pulorejo RT01/RW04, Desa Kalisari Kecamatan Kradenan kabupaten Grobogan, pada hari Minggu 19/7/2020 07.00 wib.
Berdasarkan saksi mata Jukari (60) warga kalisari, awal kejadian, Saat korban bersepeda menuju sawah yang berjarak 1km dari rumah tinggalnya, dalam perjalanan muncul iring - iringan truk yang berjumlah 5, melaju kencang dari arah utara. Truk naas nomor 4 dari rombongan itu mulai oleng, diduga sopir mengantuk sehingga mengkibatkan Mulyono yang bersepeda didepannya tanpa disadari ditabrak dari arah belakang. Akibat kejadian ini korban meninggal di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Ditempat terpisah, sopir truk yang diketahui bernama Ahmad Santoso (31), warga dusun Kembangkuning RT 02/RW02 , desa Sengonagung - Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa timur, telah diamankan di Polsek Kuwu.
kepada media suara kpk, Ahmad Santoso (supir) mengatakan "bahwa dirinya tidak mengantuk, Kejadian yang merenggut nyawa korban, diakibatkan dari arah berlawanan ada dua sepeda motor yang berjalan berjajar, hingga melampaui marka jalan. sehingga ia berusaha menghindari, sehingga sepeda di depannya menjadi korban dan korban meninggal di TKP", ucapnya.
Hingga saat ini truk yang bernomor polisi N 8393 TK bersama sopir dan kernetnya Malfianto(26) yang tinggal satu desa dengan Ahmad Santoso diamankan di markas Satlantas Polres Grobogan di Purwodadi.
Ketika ditemui Polsek Kuwu, AKP Sunaryanto melalui Aiptu Soliqin membenarkan adanya kejadian naas itu dan sampai kini penanganan olah TKP menunggu petugas Satlantas Polres Grobogan.
"Jadi kami belum bisa memerinci kejadian sesungguhnya, melainkan kita menunggu hasil olah tkp petugas Lakalantas" jelasnya.
Saksi Jukari, saat ditemui ketika melayat jenazah menambahkan, bahwa dia adalah orang yang tahu sebenarnya saat peristiwa terjadi, maka jika dikatakan sopir menghindari dua sepeda motor yang jalan berjajar dari barat atau berlawanan adalah tidak benar.
"Dia ( sopir) hanya cari pembenaran, dan saat kejadiaan tidak ada kendaraan apapun dari arah berlawanan, saya bersedia jadi saksi", pungkasnya.
Ketika menemui keluarga untuk dimintai keterangan, tidak ada yang kuasa menjelaskan karena kejadian ini membuat keluarga sangat kehilangan dan syok, mengingat korban adalah tulang punggung keluarga dengan meninggalkan 4 anak dan 1 isteri. (nour/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar