Ketgam terlihat telur, tempe dan sayuran yang telah busuk disalahsatu e-waroeng.
Batu Bara, suarakpk.com - Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (Korteks) yang ditempatkan di Kabupaten Batu Bara, Sn diduga tidak memahami Tupoksi sebagai korteks.
Seyogianya Korteks melakukan koordinasi pelaksanaan verifikasi dan validasi 'by name by addres' Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan penerima bantuan sosial beras sejahtera dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Demikian dipaparkan Sekretaris Gerakan Menyampaikan Amanat Rakyat (Gempar) Batu Bara yang Darman kepada sejumlah wartawan di warung Wapres di Lima Puluh Batu Bara Sumatera Utars Jum'at (03/04/2020).
Akibatnya dikatakan Darman, hingga sampai hari ini tidak ada data yang valid mengenai jumlah KPM di Kabupaten Batu Bara.
Selain itu Sn juga diduga Gempar tidak mengkoordinasikan pemantauan penyaluran bantuan sosial beras sejahtera dan bantuan pangan non tunai.
"Hal itu diyakini dengan kejadian di lapangan tepatnya di e-warung di Kecamatan Sei Balai dimana Gempar menemukan tempe dan terong yang sudah tidak layak konsumsi karena busuk" terang Darman.
Selain itu, Darman mengatakan pihaknya juga mendapatkan selebaran surat penundaan penyaluran bantuan yang di tandatangani Kadis Sosial.
Akibat selebaran tersebut mengakibatkan bantuan pada bulan Maret terlambat bahkan sampai di bulan April masih banyak yang belum tersalur.
Untuk itu Gempar Batu Bara minta Kementerian Sosial RI c/q Direktorat Penanganan Fakir Miskin Pedesaan turun ke Kabupaten Batu Bara.
Pihak Kemensos diminta melakukan peninjauan terkait adanya oknum oknum yang tidak bertanggung jawab diduga memetik keuntungan pribadi dengan merampas hak masyarakat miskin.
Selain itu Darman juga minta agar Kemensos mencabut SK Korteks yang di tempatkan di Kabupaten Batu Bara.
"Kami siap memberikan data serta kronologis penyaluran bantuan tersebut, kami tidak mau masyarakat Batu Bara di racuni dengan bantuan pangan busuk, seharusnya Kementerian Sosial (Kemensos) itu memberikan bantuan yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat bukan malah memberikan penyakit melalui bantuan sayur dan nabati yang telah busuk" tegas Darman.
Pada investigasinya, Gempar menemukan telur, tempe dan terong yang dipasok pihak ketiga sudah membusuk.
Sebelumnya, Sementara Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Batu Bara Parlindungan Gultom yang hendak dikonfirmasi wartawan terkesan buang badan.
Gultom berkilah dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menjawab dan menyarankan agar wartawan konfirmasi langsung ke Kadis Sosial.
Setali tiga uang, Kadis Sosial Batu Bara Ishak Liza mencoba dihubungi wartawan grup Wapres lewat seluler namun tidak merespon, begitu juga disorong lewat pesan whatsapnya.
Sampai berita ini dikirim, belum ada konfirmasi dari pihak Dinsos.
(575)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar