BLORA, suarakpk.com – Maut datang tidak
pernah terduga dan terencana, kapanpun maut itu datang, manusia wajib menerima
dan tidak dapat membantahnya. Seperti yang terjadi pada Anri Boimou, (23),
warga Ds. Tuapakas Rt. 16/09, Kec. Kualin, kab. Timor tengah selatan,NTT yang
tinggal di Asrama yayasan Api Kasih Karunia Dk. Sukorame Ds.Tutup, Kec.
Tunjungan, Kab.Blora.
Anri Boimou dikabarkan sedang asyik berenang
di Waduk Greneng turut tanah Dk. Greneng Ds. Kec. Tunjungan, Kab Blora, beberapa
waktu lalu, Senin,(6/4) dikabarkan terjatuh dan tewas.
Dituturkan oleh Kepala Asrama Yayayasan
Api Kasih Karunia yang menjadi saksi Martin Ferdinan, sekira pukul 10.00 WIB,
korban dan teman-temanya tiba di area waduk Greneng, selanjutnya baik korban dan
teman-temanya bermain dan mancing di pinggir waduk. Sekira pukul 13.30 WIB,
tiba-tiba korban berjalan dan berenang ke dalam air menuju ke tengah waduk. Martin
Ferdinan mengaku sempat memanggil korban, akan tetapi korban tidak menghiraukan
dan tetap berenang ke tengah waduk.
“Akhirnya korban tenggelam ke dalam
waduk Greneng dengan kedalaman sekira 4 m,” tuturnya.
Melihat korban tenggelam, Martin
Ferdinan bergegas meminta tolong kepada penjaga waduk dan warga sekitar.
“Korban dievakuasi oleh petugas dibantu
oleh warga sekitar dan ditemukan di kedalaman sekira 4m dalam keadaan meninggal
dunia,” ucapnya
Sementara, petugas bersama dengan team
medis melakukan pemeriksaan pada tubuh korban, menjelaskan di tubuh korban tidak
ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan dan murni meninggal dunia
akibat tenggelam, sehingga paru-parunya kemasukan air.
Selanjutnya jenazah dibawa ke RSU Blora
dan diserahkan kepada pihak Yayasan Api Kasih Karunia. (Bmb/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar