STIKes Panti Rapih Yogyakarta Adakan Talk Show Kewirausahaan Gizi - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Pelantikan Presiden


 


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

12 Desember 2019

STIKes Panti Rapih Yogyakarta Adakan Talk Show Kewirausahaan Gizi

YOGYAKARTA, suarakpk.com - STIKes Panti Rapih menyelengarakan sebuah acara berjudul “Talk Show Kewirausahaan Gizi” yang di selengarakan di Kampus 2 STIKes Panti Rapih Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Tantular 401 Pringwulung, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta Kamis, (12/12/2019).

Acara yang di selengarakan oleh STIKes Panti Rapih ini bertujuan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan mahasiswi dari progam study Sarjana Gizi yang unggul dalam kewirausahaan di bidang gizi. Acara di hadiri oleh KA.Prodi Sarjana Gizi Hiasinta Anastasia Purnawijayanti, S.T.P.,M.P. dan  Sek.Prod Sarjana Gizi Diyan Yunanto Setyaji, S.Gz.,M.PH, serta semua mahasiswa dan mahasiswi dari tingkat 3, tingkat 2, dan tingkat 1 prodi Sarjana Gizi.

Acara di mulai Pukul 09.28 Wib  sampai pukul 14.00 Wib, dalam acara tersebut pertama-tama di buka oleh Widya dan di lanjutkan dengan doa bersama. Dalam acara Talk Show ini sambutan di bawakan oleh Arimbi Karunia Estri,Ns.,M.Kep selaku pengurus program pusat karir bagi mahasiswa dan mahasiswi STIKes Panti Rapih.

Sambutan telah selesai acara di lanjutkan dengan materi yang di akan di bawakan oleh 3 pembicara yaitu, Reza Prasetya, Nirmala Sari,dan Agus Wijanarka, masing-masing dari pembicara membawakan materi yang berbeda-beda. Saat sesi presentasi yang di bawakan Reza selaku pemilik dapur diet dan optimum fitnes yang beralamat di Jalan RW Monginsidi 39,Kota Yogyakarta 55241.

Reza dalam menyampaikan materi dan  juga berbagi pengalaman merintis usaha kepada mahasiswa dan mahasiswi. "Dulu hanya sekedar tempat GYM biasa tetapi walapun saya lulusan Arsitektur tetapi saya lebih suka membaca buku tentang kedehatan khususnya gizi, jadi setelah saya wisuda saya mendirikan tempat GYM dan tidak luput dari dukungan orang tua. Seiring berjalan waktu sekitar 4 tahun yang lalu diet belum terkenal di orang awam dan mereka pasti berfikir kalau diet itu tidak makan, dan pada saat itu saya mulai memperkenalkan ke teman gym yang sudah paham  tentang diet mengenai makanan yang saya miliki, dan pada awalnya saya hanya melayani internal saja. Saya memberanikan diri saya untuk mengembangkan usaha saya ini dengan menyebar browser ke public, dan pada saat itu pasang surut dalam pemesanan diet yang saya buat”.

"Setelah itu saya mengambil langkah untuk mempromosikan menu diet yang saya buat ke aplikasi Go Food dan Grab Food pada saat itu usaha saya mulai berkembang tidak seperti biasanya dan sangat membantu sekali dalam mengembangkan usaha yang saya buat ini. Di dapur diet kami menyediakan berbagai menu diet di antaranya adalah diet mayo di mana diet ini tidak memakai garam selama 13 hari dengan  kalori yang sesuai, tidak hanya itu kami juga menyediakan berbagai menu diet di antaranya program diet sehat, diet catering premium, dan catering promo mahasiswa, di tempat kami juga melayani pesanan diet Vegan tetapi bila sangat ekstrim kami tidak bias menerima pesanan tersebut, dan keunggulan atau cirikhas dalam menu diet itu tidak berasa dalam pembuatan diet kami berkolaborasi dengan tim kesehatan khususnya di bidang gizi," tandas Reza.

Setelah sesi pertama yang di bawakan oleh  Reza selesai, di lanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Sesi tanya jawab telah selesai di lanjutkan dengan sesi kedua di bawakan oleh Nurhayati Nirmala Sari atau akrab di panggil dengan Nuki selaku pemilik usaha Attempe,lulusan dari Fakultas Teknik Pangan.

Dalam usaha yang di kembangkannya Nuki memilih untuk menggunakan kedelai lokal non GMO (Genetically Modified Organism), dalam pembawaan materi untuk mahasiswa dan mahasiswi Nuki tidak lupa untuk mejelaslan GMO, bedanya kedelai lokal dan impor, serta merintis usaha yang di kembangkannya, kata Nuki.

"GMO itu merupakan  organisme yang  gen-gennya telah di ubah dengan menggunakan teknik rekayasa genetic. Dalam shareing pengalaman dalam menjalani kewirausahaan  yang harus kita selidiki terlebih dahulu itu adalah kondisi pemasaran, kenapa harus di selidiki supaya kita saat menjalankan usaha tidak rugi dan produk tetap laku," jelas Nuki.

Nuki dalam olahan kedelai menciptakan berbagai macam jenis makanan mulai dari brownis kedelai, kroket tempe, dan kripik tempe dengan berbagai macam rasa Nusantara. Seharusnya di Indonesia ini produk pangan harus ada label pemberitahuan bahwa produk tersebut merupakan GMO atau No Gmo padahal peraturan itu sudah di tuliskan dalam Undang-undang Nomer 69 Tahun 1999, ayat 34 tentang label dan iklan pangan, tetapi masih banyak pengusaha nakal yang tidak peduili akan hal itu.  Nuki juga berpesan bia mana mahasiswa dan mahasiswi ingin melakukan kewirausahaan harus memperhatikan tingkat pemasaran,tingkat perekonomian, supaya tidak kebingungan dalam menjalankan usaha yang di buat.

Sesi kedua telah selesai dalam acara talk show ini juga ikut di meriahkan oleh MAKE OVER di mana make over ini adalah salah satu dari produk kosmetik brand lokal yang sudah go international,dalam acara tersbut dua karyawan dari make over memperlihatkan bagaimana make up yang benar dan tidak terlalu menor sehingga terlihat seperti natural.

Dan terakhir pembicara ketiga Agus Wijanarka dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, membawakan materi tentang perijinan PIR, PIRT merupakan Produk Industri Rumah Tangga, di mana  PIRT ini merupakan salah satu syarat  untuk izin produksi pangan yang di hasilkan skala industry rumah tangga yang di tetapkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dalam pemberian materi Agus juga menyarankan bila ada mahasiswa atau mahasiswi  serta dosen yang memiliki usaha produk olahan makanan atau mempunyai home industri segera mendaftarkan ke PIRT caranya tidak sudah dan gampang serta syarat-syarat yang harus di penuhi juga mudah.

"Secara garis besar bila mengajukan izin  PIRT, maka anda akan mengikuti penyuluhan mengenai cara produksi pangan yang baik atau di singkat (CPBB) yang meliputi Keamanan pangan dan manajemen Usaha. Selain itu detail penyuluhan dalam mengajukan PIRT ada Higene dan sanitasi, Pengendalian Proses untuk mengatasi bahaya, tentang pengawetan pangan, bahan tambahan pangan beserta jenisnya,pengembangan usaha PIRT, serta pengemasan dan penyimpanan label pangan," jelasnya.

"Di mana dalam mengajukan PIRT juga ada undang-undangnya. Antara lain UU No.18 Tahun 2012 tentang pangan, UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan UU No 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan. Tetapi perlu di ketahui bahwa digit dalam pengajuan PIRT bila sudah di setujui dan mendapatkan sertifikatnya ada 15 digit," tandas Agus.

Agus juga mnyampaikan untuk syaratnya tergolong mudah anda hanya perlu mengisi formulir dari Dinas Kesehatan / Kabupaten, foto kopi KTP, Pas foto, datang ke puskesmas wilayah lokasi produksi untuk pemeriksaan kesehatan dan sanitasi, Daftar jenis olahan yang akan di produksi dengan maksimal 5 jenis dari 1 brand, menyertakan sampel produksi. Menyertakan hasil uji labolatorium dari Dinas Kesehatan, dan metrai 600.

Agus juga menyampaikan ijin PIRT akan dicabut bilamana pemilik usaha tersebut telah menyalahi atau melanggar izin PIRT tersebut seperti ijin untuk pembuatan produk coklat tetapi kenyataan tidak membuat produk coklat, dan juga keracunan yang di sebabkan karena produk olahan yang masuk dalam kategori KLB (Kejadian Luar Biasa).

Pada sesi ketiga yang di bawakan oleh Agus, antusias mahasiswa dan mahasiswi sangat tinggi untuk mengajukan pertanyaan serta berdiskusi,dan banyak di Antara mahasiswa dari tingkat 1,2, dan 3 ini ingin mempunyai usaha sendiri, jadi tidak sia-sia keunggulan progam study sarjana gizi di mana unggul dalam kewirausahaan gizi.

Penulis: Yohanes Wisnu Bayu Prayogo
Editor : Sumadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)