BLORA, suarakpk.com - Kereta Api (KA) dengan No Loko CC 2061321 yang mengakut semen kurang lebih
1.136 ton, siang tadi, Kamis (12/12) mengalami kecelakaan di Stasiun Doplang,
Kabupaten Blora, Jawa tengah. KA yang melaju dari Stasiun Kampung Bandan, Jakarta
menuju Stasiun Kalimas, Surabaya tergelincir hingga keluar dari jalur rel di KM
52+926 tepatnya di jalur II Stasiun Doplang. Kereta Api dengan masinis Ali
Mufid membawa 20 gerbong, bermuatan semen Tiga Roda tersebut terguling 9
gerbong, sementara 1 gerbong ditinggal, distasiun Doplang, sisa 10 gerbong, melanjutkan
perjalanan ke Surabaya.
Nampak Anggota Polsek Jati dan Polsek Randublatung, Polres Blora dan anggota
Koramil 11/Jati, melakukan pengamanan TKP tegulingnya gerbong kereta barang,
bersama petugas PJKA dari Daop 4 Semarang.Kapolek Jati AKP Bajuri mengungkapkan bahwa dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, dan penyebab terjadinya Laka kereta api tersebut masih dalam penyelidikan Polsek bersama PJKA, Drop 4 Semarang.
“Untuk korban jiwa tidak ada, dan untuk penyebab terjadinya laka kereta sendiri masih dalam penyelidikan." ucap Kapolsek saat ditemui di TKP.
AKP Bajuri, kepada warga sekitar Rel Kereta menghimbau agar jangan bermain main ataupun beraktivitas di kawasan rel kereta, karena sangat berbahaya, apalagi ketika kereta api melintas dengan kencang.
Sementara, salah satu warga kepada suarakpk mengaku, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Menurut dia, KA barang tersebut menarik 20 gerbong berisi semen dengan berat 1.136 ton.
"Info diketahui terjadinya musibah ini berawal dari masinis kereta api barang tersebut dengan No CC 2061321. Rangkaian kereta api semen yang mengalami musibah, pada urutan gerbong ke-10 sampai dengan urutan terakhir. Tak ada korban jiwa," kata warga saat berbicara dengan media suarakpk melalui ponsel.
Meski demikian, akibat musibah tersebut, di emplasemen stasiun Doplang tetap masih dapat digunakan untuk operasional KA baik dari barat maupun dari timur.
Pola operasi yang digunakan adalah pengoperasian jalur tunggal yang masih berfungsi yaitu jalur hilir. (Bambang/Dwi/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar