Sumenep, suarakpk.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Inovasi Kabupaten (TIK) ke-2 Tahun 2019, yang diselenggarakan di salah satu hotel di Sumenep, Rabu (11/12/2019) malam.
Kegiatan yang mengambil tema “Inovasi Membangun Desa ” ini diikuti 87 orang peserta yang terdiri dari perwakilan kecamatan baik daratan dan kepulauan, serta anggota Tim inovasi kabupaten, Pendamping Profesional P3MD dan tim pelaksana inovasi desa dari 27 kecamatan.
Tim inovasi kabupaten Tahun 2019 ini dihadiri oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumenep Moh.Ramli dan kepala bidang serta tim kabupaten, yang merupakan bagian dari Program Inovasi Desa (PID) sebagai media pembelajaran bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk mendapatkan informasi (referensi) yang dapat mendukung pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat melalui penyajian inspirasi dan alternatif pilihan kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang didukung inovatif dan terbukti berhasil.
Dalam laporannya Tabrani menyampaikan, "Kegiatan ini membutuhkan perencanaan yang lebih baik. Pemerintah Desa akan memilih solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut atau melakukan kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka penggunaan Dana Desa yang lebih efektif dan inovatif,” ungkapnya (11/12).
Menurutnya, ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi tentang kebijakan PID, program-program alur kerja dan perlindungan serta program-program dukungan pembangunan atau kampanye pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang mendukung inovasi dalam menyelesaikan masalah dan mendukung peningkatan kualitas pembangunan.
“Inovasi itu mengembangkan penelitian menggunakan keahlian untuk meningkatkan kesejahteraan. Inovasi yang baru dibutuhkan untuk peningkatan kesejahteraan desa,” katanya.
“Tentunya hal ini sesuai dengan misi dan misi Presiden Republik Indonesia yang sangat konsen terhadap pembangunan desa. Berkembangnya pembangunan di seluruh Indonesia dimulai dari seluruh desa di Republik Indonesia,” katanya.
Kepala DPMD Kabupaten, Moh Ramli dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dengan dilakukannya kegiatan ini sebagai upaya terus melakukan koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan kegiatan inovasi serta mengembangkan potensi-potensi desa. Baik itu inovasi-inovasi di bidang wisata desa, serta yang mengarah pada produk-produk unggulan.
"Bahwasanya saat ini khususnya di Kabupaten Sumenep sudah sangat terasa dampak dan manfaatnya dari inovasi desa tersebut. Karena apalagi, di bursa inovasi desa ini terdapat pertukaran-pertukaran informasi untuk mengetahui potensi-potensi desa yang dimiliki," tegas Moh. Ramli.
“Tentunya aplikasinya tidak harus sama, tapi melainkan menyesuaikan dengan potensi desa masing-masing,” terangnya.
Menurut Ramli, sebagai contoh saat ini yang sudah berhasil melakukan inovasi desa, seperti di Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan.
“Di Desa Panaongan ini sudah memiliki Bumdes yang sudah bermitra dengan wisata alam Goa Soekarno. Termasuk juga masih banyak lagi Desa-desa lainnya,” jelasnya.
Dijelaskan juga, Rapat Koordinasi Inovasi Desa tersebut dengan diikuti sebanyak dua perwakilan dari setiap masing-masing kecamatan yang menjadi pendamping inovasi desa.
“Serta untuk semakin mematangkan kepada para peserta, kegiatan ini digelar selama tiga hari, mulai hari ini hingga Jum’at nanti Tanggal 13 Desember 2019,” pungkasnya.
Harapan saya kedepan , semoga kegiatan serta program yang dilaksanakan oleh DPMD bisa memberikan inovasi baru dan memberikan inspirasi yang bermanfaat terhadap Desa itu sendiri.
( AJ )
Kegiatan yang mengambil tema “Inovasi Membangun Desa ” ini diikuti 87 orang peserta yang terdiri dari perwakilan kecamatan baik daratan dan kepulauan, serta anggota Tim inovasi kabupaten, Pendamping Profesional P3MD dan tim pelaksana inovasi desa dari 27 kecamatan.
Tim inovasi kabupaten Tahun 2019 ini dihadiri oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumenep Moh.Ramli dan kepala bidang serta tim kabupaten, yang merupakan bagian dari Program Inovasi Desa (PID) sebagai media pembelajaran bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk mendapatkan informasi (referensi) yang dapat mendukung pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat melalui penyajian inspirasi dan alternatif pilihan kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang didukung inovatif dan terbukti berhasil.
Dalam laporannya Tabrani menyampaikan, "Kegiatan ini membutuhkan perencanaan yang lebih baik. Pemerintah Desa akan memilih solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut atau melakukan kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka penggunaan Dana Desa yang lebih efektif dan inovatif,” ungkapnya (11/12).
Menurutnya, ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi tentang kebijakan PID, program-program alur kerja dan perlindungan serta program-program dukungan pembangunan atau kampanye pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang mendukung inovasi dalam menyelesaikan masalah dan mendukung peningkatan kualitas pembangunan.
“Inovasi itu mengembangkan penelitian menggunakan keahlian untuk meningkatkan kesejahteraan. Inovasi yang baru dibutuhkan untuk peningkatan kesejahteraan desa,” katanya.
“Tentunya hal ini sesuai dengan misi dan misi Presiden Republik Indonesia yang sangat konsen terhadap pembangunan desa. Berkembangnya pembangunan di seluruh Indonesia dimulai dari seluruh desa di Republik Indonesia,” katanya.
Kepala DPMD Kabupaten, Moh Ramli dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dengan dilakukannya kegiatan ini sebagai upaya terus melakukan koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan kegiatan inovasi serta mengembangkan potensi-potensi desa. Baik itu inovasi-inovasi di bidang wisata desa, serta yang mengarah pada produk-produk unggulan.
"Bahwasanya saat ini khususnya di Kabupaten Sumenep sudah sangat terasa dampak dan manfaatnya dari inovasi desa tersebut. Karena apalagi, di bursa inovasi desa ini terdapat pertukaran-pertukaran informasi untuk mengetahui potensi-potensi desa yang dimiliki," tegas Moh. Ramli.
“Tentunya aplikasinya tidak harus sama, tapi melainkan menyesuaikan dengan potensi desa masing-masing,” terangnya.
Menurut Ramli, sebagai contoh saat ini yang sudah berhasil melakukan inovasi desa, seperti di Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan.
“Di Desa Panaongan ini sudah memiliki Bumdes yang sudah bermitra dengan wisata alam Goa Soekarno. Termasuk juga masih banyak lagi Desa-desa lainnya,” jelasnya.
Dijelaskan juga, Rapat Koordinasi Inovasi Desa tersebut dengan diikuti sebanyak dua perwakilan dari setiap masing-masing kecamatan yang menjadi pendamping inovasi desa.
“Serta untuk semakin mematangkan kepada para peserta, kegiatan ini digelar selama tiga hari, mulai hari ini hingga Jum’at nanti Tanggal 13 Desember 2019,” pungkasnya.
Harapan saya kedepan , semoga kegiatan serta program yang dilaksanakan oleh DPMD bisa memberikan inovasi baru dan memberikan inspirasi yang bermanfaat terhadap Desa itu sendiri.
( AJ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar