"Sruput Kopine Peyaar Pikire" Ramaikan Kebumen Expo 2019 - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Inalum


 



 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

21 Agustus 2019

"Sruput Kopine Peyaar Pikire" Ramaikan Kebumen Expo 2019


KEBUMEN, suarakpk.com - Peringatan hari jadi Kebumen yang ke 390 yang jatuh hari ini, Rabu (21/8), di alun alun Kabupaten Kebumen semalam dimeriahkan dengan pasar BUMDes se Kabupaten Kebumen, dengan memasarkan berbagai macam produk unggulan Kabupaten Kebumen diantaranya madu klaceng, gula semut, grabah, ayaman pandan dan lain-lain.
Ada yang menarik dari semua produk yang dipasarkan, produk dari BUMDes Rekso Desa, menjadi perhatian pengunjung Kebumen Expo 2019. BUMDes dari Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen, mengenalkan Kopi Gemplong, sebuah produk lokal dari Desa Giritirto.
Dituturkan oleh mantan Kepala Desa Giritirto, Teguh Prasetyo, Kopi Gemplong merupakan produk peninggalan para leluhur turun temurun sampai pada saat sekarang.
Sementara, Kopi gemplong dijelaskan oleh pemerhati kopi, Slamet Sugiono, mengatakan, walaupun sudah berteknologi namun, kopi gemplong diproses dengan cara tradisioal sekali.
"Dari mulai pemetikan buah kopi yang sudah matang sekali, penyortiran buah yang berkwalitas dan penjemurannyapun di panas matahari, setelahkering tahap berikutnya penumbukan agar melepaskan kulit ari dan cabang cabagnya sampai mendapatkan biji kopi yang baik dan bersih," tutur Slamet.
Dijelaskannya, setelah disortir, kopi di jemur kembali, setelah benar kering, baru proses selanjutnya disiapkan akat penyangre yang terbuat dari tembikar. "Untuk tempat kopi disangre dipanas bara api dari kayu yang panasnya juga harus rata, lalu kopi di bolak balik sampai kopi matang, terlihat hitam kecolatan lalu di angkat dari tempat penyangre," jelas Slamet.
Lebih lanjut, Slamet mengatakan, setelah diangkat, kopi ditempatkan di jubleg tempat penumbuk dari kayu atau batu dan ditumbuk menggunakan alu dari kayu.
"Kopi yang sudah matang tadi, ditumbuk sampai halus, dalam menumbuk harus dengan kesabaran tidak boleh emosi hal ini akan mempengaruhi rasa dari kopi itu sendiri, setelah ditumbuk halus lalu diayak dengan menggunakan irig dan tampah untuk menanpih agar mendapatkan bubuk kopi yang halus dan siap saji," terangnya.
Sementara, ditambahkan mantan Kepala Desa Giritirto, Teguh Praseryo, agar mendapatkan kopi yang citra rasanya enak ini diseduh dengan air panas di gelas dan di aduk ke arah lawan perputaran jam.
"Hal ini ada rahasia tersendiri, setelah itu air disaring dengan kusan kecil terbuat dari bambu dan diberi alat berupa tisu khusus, agar tidak mengurang aroma dan rasa baru ditambahkan gula atau tidak sama sekali," ujar Prasetyo.
Kopi gemplong ini, lanjut Teguh Prasetyo, dapat menambah vitalitas dan kebugaran. "Merasa penasaran, Kepala Dispermades Kab.Kebumen yang dikenal dengan panggilan, Frans juga ikut mencoba minum kopi gemplong, usai mencoba, dirinya berharap, kopi ini bisa menjadi produksi andalan khususnya Desa Girititirto Kebumen pada umumnya," urai Prasetyo.
Selain itu, diungkapkan, Teguh Prasetyo bahwa kopi gemplong ini juga mempuyai Kebun sendiri, sehingga dirinya berharap, kebun kopinya itu juga dapat menjadi wisata edukasi.
"Kebun kopi kami bisa untuk tujuan wisata edukasi dan sebagai tempat belajar generasi muda, jangan sampai tidak tahu tentang proses pembuatan kopi, baik dari penanaman, perawatan dan pembuatanya," harapnya.
Teguh Prasetyo kembali menjelaskan, bahwa waktu itu dirinya telah menjadikan Dukuh Kedunglo Desa Giritirto menjadi Kampung Gemplong, hal tersebut didasarkan pada aktifitas masyarakatnya bekerja menggemplong kopi yang rata rata dapat memproduksi setiap minggunya 100 sampai 150 kg.
"Ini dapat menambah penghasilan masyarakat dan meningkatkan ekonomi, untuk membabtu penghasilan suami, sehingga mottonya "Sruput kopine peyaar pukire" menjadi kalimat yang mudah diingat masyarakat," pungkas Prasetyo. (Suratman/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)