MAKASSAR, suarakpk.com – Bimbingan Tehnik Rencana
Anggaran Belanja (RAB) Desain Aplikasi di Makassar diikuti oleh sejumlah
aparat desa se-kabupaten Bulukumba. Diharapkan dengan hadirnya tehnonologi ini diharapkan
akan mampu bersaing menggunakan dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin dan
perlu belajar berbagai fitur aplikasi maupun sofware yang ada di dalamnya,
oleh karna itu di butuhkan waktu, biaya dan tenaga. Pasalnya, untuk
mengoperasikan aplikasi ini membutuhkan keahlian khusus untuk menggunakannya
sebagai mana mestinya, lebih khusus RAB Desain berbasis aplikasi untuk tingkat
desa. Bimtek yang diikuti oleh Sekertaris, Bendahara, Operator dan satu
orang Kepala Desa memberikan sisi manfaat bagi pengembangan Sumber Daya Manusia
di desa dalam menjalankan program keuangan Desa.
Menyikapi hal
tersebut, Direktur Lembaga Pusat Konsultasi Pemerintah Daerah (LPKPD), Amirudin
Muhammad mengaku lembaga yang dia pimpin sudah siap bekerjasama dengan
seluruh kabupaten kota di Indonesia sebagai mitra pemerintah dan masyarakat
desa.
“Kami siap untuk
melatih semua aparatur desa agar menguasai RAB Desain Berbasis Aplikasi,
sehingga memudahkan pekerjaan,” tutur Amirudin.
Menurut Amirudin,
bahwa bimtek selama 4 hari, telah dilaksanakan belum berapa lama ini, pada
tanggal 18-21 Juli 2019 di Hotel Citadines Royal Bay Makassar.
“Seharusnya bimtek
RAB Desain Aplikasi ini dibuka oleh Bupati bulukumba A.Sukri A Sapewali namun
karna ada agenda lain sehingga digantikan oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten
Bulukumba, Dra.Andi Nurlinda dan menghadirkan tiga narasumber yang berkompoten
dan ahli di bidang RAB Desain Berbasis Apkikasi yaitu DR.Eng Irwan Ridwan
.ST,MT .DR.Aprianti ST,MT .Ir .Djoko Kustoro, kesemua pemateri ini adalah tidak
perlu diragukan lagi dan mereka semua adalah alumni luar negeri,” ujanya kepada
suarakpk.com.
Sementara, DR. Eng
Irwan dalam materinya, menjelaskan bahwa Bimbingan Teknis ini merupakan
upayakan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya desa dalam hal
menyusun RAB.
“Disini
sering ada salah pengertian, karena RAB itu adalah bagian yang namanya dari
perencanaan, jadi di ujung perencanaan, harus menyusun RAB,” kata Irwan.
Lebih lanjut,
Irwan menjelaskan, yang menjadi persoalan selama ini, yang di tangkap oleh PKPD
adalah persoalan kenapa RAB selalu terlambat, kaerna pada menyusun RAB itu
sendiri.
“Jadi kalau kita
bicara perencanaan tentu ada tahapan tahapan yaitu studi kelayakan, dari studi
kelayakan, baru kita mulai menyusun yang namanya detail engenering, itu
edialnya, baru nanti setelah itu kita menyusun yang namanya rencana
anggaran biaya dan ini fenomenya yang ditangkap,” jelasnya.
Dikatakan Irwan,
bahwa sudah lebih dari 10 kali, kita coba di seluruh Indonesia dan sudah berhasil
dilaksanakan dan ada keunggulan yang kita buat serta sudah dirancang
khusus untuk penggunaanya, sehingga memudahkan keamampuan aparat desa
mengoperasinya tanpa harus latar belakang penidikan Tehnik sipil ataupun
pendidikan tinggi.
“Kita cukup
memberi perangkat lunak, dalam hal sofware ataupun aplikasi lainnya yang
terkait dan kita memberikan sedikit pemahaman tentang apa yang mau disusun, nah
tinggal dilaksanakan saja,” terangnya.
Irwan
mengungkapkan, konsep yang dikembangkan sekarang ini sungguh sangat sederhana,
kita buat se simple mungkin dan kita sudah desain sedemikian rupa dan
menjalankan program ini dengan baik.
“Dan bukan sebatas
ini saja kita akan mengiapkan tenaga pendamping apabila ada kesulitan dan
bantuan secara gratis,” unggkap DR.Eng Irwan
Di sisi lain, Operator
Desa Batulohe, Asdar mengatakan kepada suarakpk bahwa dirinya mengaku sempat merasa
ragu saat masih ada di bulukumba tentang bimtek, disebabkan biaya yang sangat
mahal, dimana setiap peserta dikenakan biaya senilai Rp.6 juta.
“apalagi kita
bayar 6 juta perorang dan terus mengganggu pikiran, tetapi setelah mengikuti
sampai di hari ke 2, menurut kami ini, sangat sangat bagus dan tidak
seimbang dengan pembayaran yang kami berikan, ilmu yang kami dapatkan dan
sangat berbeda bimtek yang kami ikuti sebelumnya,” ucapnya.
Menurut Asdar,
bahwa dirinya merasakan saat ini seakan bermimpi dalam menjalankan program
perencanaan yang dapat merencanakan untuk tahun yang sangat panjang.
“Kami jalankan
program ini begitu mudah dan bahkan pekerjaan 20 tahun ke depan kami bisa selesaikan
dengan cepat dan tidak menunggu waktu lama,” pungkasnya. (Dominikus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar