Gorontalo, Suarakpk.com-Terdapat ratusan Ketupat berjejeran dan terbuang percuma pasca perayaan Lebaran ketupat yang digelar, Rabu (12/6) di alun - alun Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Perayaan Ketupat yang disponsori oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara (Gorut) itu berhasil mencatatkan rekor baru dengan jumlah ketupat sebanyak 204.120 buah.
Namun, potret menyedihkan terjadi kala selesainya acara. Ratusan ribu Ketupat yang sebelumnya dipajang dan menjadi Ikon pada perayaan tersebut, ternyata berbekas kesedihan. Terlihat sisa ketupat yang tidak terhitung jumlahnya berhamburan diberbagai tempat pasca selesainya acara pada sore itu.
Salah satu netizen melayangkan aksi protes pada akun media sosial Facebook pribadinya. Wilna Pakaya (27) dalam akun Facebook mengatakan sangat perihatin dengan ketupat yang terbuang begitu saja. “Niatnya untuk meramaikan, tapi kasihan banyak ketupat yang Rugi,” caption Wilna pada postingan Akun Facebooknya.
Hal senada diungkapkan oleh Ridwan Pakaya (24) merupakan seorang warga Desa Kotajin yang mengatakan ketupat yang tersisa itu, banyak berasal dari dinas-dinas.
"Kalau dari sekolah-sekolah itu habis, tapi yang dari dinas-dinas banyak tersisa," kata Ridwan Pakaya saat dikonfirmasi via telphone.
Selain itu, dirinya menyayangkan ketupat yang dibuat dengan penuh kebahagiaan namun terbuang percuma. "Ada juga beberapa masyarakat yang mengambil sisa ketua tersebut untuk dimakankan kepada ayam dari pada rugi,” Lanjut Ridwan.
Perayaan Ketupat setiap tahun memang dilakukan diberbagai tempat di Gorontalo, namun tahun ini perayaan Ketupat yang dipusatkan di Atinggola Gorut menyisakan suara-suara sumbang dimasyarakat bahwa tradisi Ketupat yang “mewah” hanya menjadi “sampah” karena ingin mengejar rekor semata.
“Sangat disayangkan, kemewahan yang diperlihatkan hanya menjadi sampah bagi kami,” kata salah satu masyarakat Atinggola yang tak ingin disebutkan namanya. ***una*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar