TOBELO, suarakpk.com - Kelima desa yakni Desa Wari, desa Gura, desa Gamsungi, desa Rawajaya dan desa Gosoma kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara (Halut) masuk dalam pemetaan BNN Malut untuk kawasan rawan penyalahgunaan Narkoba sehingga akan dilakukan pemberdayaan alternatif.
Hal ini disampaikan Kabid P2M BNNP Malut, Drs. Hairuddin Umaternate, M.Si pada kegiatan Raker dalam rangka pemetaan kawasan rawan dan Sinergitas program pemberdayaan alternatif bertempat di Hotel KITA Tobelo pada hari Rabu (1/8).
Menurut Hairuddin, penentuan pemetaan kawasan rawan untuk pemberdayaan alternatif harus sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik bagi kelompok, "Halut sangat rentan dan kawasan rawan narkoba menjadi perhatian dari BNN untuk meminimalisir jumlah pengguna Narkoba."ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa Kabupaten Halmahera Utara berdasarkan hasil maping termasuk daerah rawan dimana Halmahera utara termasuk daerah pinggiran yg heterogen yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan narkotika. Oleh karna itu masyarakat perlu diberi pemahaman agar tidak mudah terpengaruh dan sinergitas program dari instansi terkait juga sangat diharapkan. "Output dari raker tersebut BNNP Malut akan melakukan bimtek lifeskill di 5 desa tersebut dalam bentuk kebun desa ataupun tela pres yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat di daerah rawan sehingga tidak gampang tergoda dari bujuk rayu para bandar."paparnya.
Raker tersebut diikuti oleh Kadis Nakertrans, Kadis Sosia, Camat Tobelo, Kades Wari, Kades Gura, Kades Gamsungi, Kades Rawajaya, Kades Gosoma, Para ketua RT/RW, Babinsa dan Babinkantibmas di kelima desa Kabupaten Halut tersebut.(rd).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar