MUNA BARAT, suarakpk.com- Aspirasi merupakan kehendak rakyat atau harapan perubahan yang ingin di capai baik itu soal nasib atau kesejahteraan maupun tuntutan suatu kebijakan yang tidak berpihak terhadap rakyat. Dengan demikian aspirasi rakyat harus di perjuangakan agar cita-cita perubahan tersebut bisa tercapai.
"Ada dua cara untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yaitu bisa melalui lembaga perwakilan atau DPR/DPRD dan eksekutif. Dan saya memilih memperjuangkan aspirasi rakyat melalui DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat," kata Sahrul, yang saat ini menjadi calon anggota DPRD Muna Barat, Jumat 20 Juli 2018.
Komitmen untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, Sahrul rela keluar dari zona aman di mana ia tercatat sebagai pendamping profesional/desa di bawah Kementerian Desa, transmigrasi dan daerah tertinggal. Dalam profesinya sebagai pendamping, dirinya mengaku mendapatkan gaji yang cukup besar dan hidup layak. Namun ia memutuskan untuk mundur dan bertekad memperjuangkan aspirasi rakyat melalui dewan perwakilan rakyat.
"Ini bukan soal seberapa besar pendapatan kita, bukan soal uang melainkan soal semangat pengabdian terhadap rakyat. Insha Allah di DPRD nanti saya akan berjuang bersmaa rakyat untuk menfasilitasi aspirasi rakyat ke pemerintah daerah, amin," kata mantan aktivis Makassar ini.
Pria yang akrab di sapa Bang Arul ini, mencalonkan diri sebagai Calon Anggota DPRD Kabupaten Muna Barat, Dapil 1 melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia mengatakan, jika dirinya terpilih sebagai anggota DPRD Muna Barat, akan mendorong kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah bersama pemerintah. Tentu caranya adalah harus bersinergi dengan Bupati Muna Barat Laode Muhammad Rajiun Tumada, sebagai kepala pemerintahan. Mengapa harus bersinergi, Sahrul menjelaskan bahwa yang memiliki hak eksekusi anggaran untuk mengakomodir aspirasi rakyat adalah pemerintah/eksekutif dalam hal ini Bupati.
"Memang DPRD memiliki hak budjeting/penganggaran selain hak pengawasan dan legislasi, tapi tidak mekiliki hak eksekusi. Makanya DPRD menjadi wajib bersinergi dengan pemerintah selama itu untuk kepentingan rakyat dan daerah," tukas Sahrul yang mendapatkan nomor urut 1 di Partai besutan Muhaimin Iskandar ini.
Selain itu, pria kelahiran Kombikuno 37 tahun lalu ini berniat membangun pondok aspirasi bangkit bersama rakyat di masing-masing kecamatan di Muna Barat. Tujuannya adalah untuk mempermudah masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya. Dengan demikian penyampaian aspirasi tidak selamanya disampaikan melalui aksi demonstrasi, tapi bisa melalui pola audiens. Menurut dia, aksi demontrasi bisa dilakukan jika keadaan memang mengharuskan untuk demo. Ia juga akan melibatkan pemuda dan mahasiswa bersama membangun pondok aspirasi tersebut. "Wadah ini juga bakal menjadi wadah pendidikan politik bagi rakyat," tutur juru bicara Aman Center ini. (Randy Yaddi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar