KULONPROGO, suarakpk.com - Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi Masyarakat mendatangi Kantor Angkasa Pura 1 yang berada di Temon Kulonprogo tadi siang, Kamis (7/6). Sejumlah LSM diantaranya dari Gerbang Bintang Selatan (GBS), Aliansi Rakyat Kulonprogo, Paguyuban Jasa Boga, Asosiasi Penambang Kulonprogo, lima koperasi warga terdampak, Paguyuban Armada Transbinangun dan Banteng Muda Indonesia.
Sejumlah elemen lokal Kulonprogo tersebut menyuarakan dukungan penuh terhadap percepatan pembangunan bandara NYIA. Kelompok tersebut datang tidak berbarengan. Terlebih dahulu yang datang adalah Aliansi Rakyat Kulonprogo yang dikomandani oleh Tony Hari Prasetyo. Dalam orasinya, Tony menyampaikan bahwa kedatangan perwakilan rakyat ini dari berbagai wilayah Kulonprogo.
"ada yang dari Sentolo, Samigaluh, Kalibawang dan lain sebagainya hanya untuk menyampaikan aspirasi dukungan percepatan pembangunan Bandara NYIA. " tegas Tony.
Ungkapan serupa juga disampaikan oleh wakil dari Asosiasi Penambang Karyono dan Ketua Cabang BMI Kulonprogo Novi Kartika Hadi.
Diselang waktu yang tidak terlalu lama, setelah Aliansi Rakyat Kulonprogo dan BMI bubar, elemen LSM Gerbang Bintang Selatan datang dengan sejumlah warga. Dalam orasinya Ketua Gerbang Bintang Selatan Gendut Minarto selain mendorong percepatan pembangunan bandara NYIA, juga menyampaikan siap berada di garda depan untuk ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan setiap persoalan.
Selain itu GBS juga mengusulkan nama bandara tersebut dengan Bandara Sultan Agung.
Menurut Gendut, pemberian nama ini sebagai bentuk penghargaan terhadap Sultan yang telah berjasa bagi NKRI.
"nama Sultan Agung juga memberikan semangat perjuangan yang begitu besar bagi bangsa ini." tegas Gendut.
Dirinya juga menghimbau, kepada siapapun yang melewati jalan depan kantor Angkasa Pura 1 untuk membubuhkan tandatangannya sebagai pernyataan dukungan.
Mengakhiri orasinya, Gendut secara simbolik menyerahkan sejumlah peralatan seperti cangkul, kudhung, senggrong, cethok, kronjot untuk menandai segera dimulainya percepatan pembangunan.
Gendut juga menyerahkan tebu kepada Kapolsek Temon.
"tebu adalah anteping kalbu. Jadi Polisi sebagai punggawa negara harus mantap tidak mengga menggo. " pungkas Gendut. Orasi selesai dan ditutup dengan lagu Caping Gunung. (Tim/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar