BANJARNEGARA, suarakpk.com - Gempa bumi yang terjadi di Banjarnegara pada 18 April 2019 yang lalu menyisakan derita bagi korban bencana. Salah satu awak media suarakpk.com yang sekaligus tergabung dalam relawan peduli bencana dari Yogyakarta mendokumentasikan korban gempa dalam pengungsian.
Dalam pantauan suarakpk.com di Kali Bening ada 8 posko pengungsi.yaitu posko Mranggen, Kasinoman,Sidhakangen, Tempuran, Wanayasa,Balun, dan Kali Bening.
Pengungsi paling banyak di pusatkan di Kalibening dan Kasinonam. Total pengungsi 2532 pengungsi yang tersebar di 8 posko.
Total kerusakan rumah dengan kriteria rusak berat, sedang dan ringan, di desa Kasinoman 101 unit, desa Plorengan 37 unit, desa Sidakangen 11 unit dengan total rumah rusak 194 unit ( masih dalam intarisir tim gabungan).
Sementara itu di posko Mranggen sebanyak kurang lebih 152 pengungsi yang mana untuk tidur masih menempati tempat seadanya sehingga masih membutuhkan bantuan untuk alas tidur dan selimut. Efek gempa paling parah ada di dusun bangkalan
Pada Minggu malam, 22 April 2018, BMKG kembali menerbitkan rilis. Menurut BMKG, sejak terjadi gempa pada Rabu lalu, sudah terjadi 13 kali gempa susulan. Magnitudo gempa terbesar adalah M=3,4 dan terkecil M=1,4.
Belasan gempa susulan itu membuat warga masih memilih bertahan di pengungsian ketimbang kembali ke rumah mereka. Warga khawatir, rumah mereka yang rusak akan bertambah hancur dan membahayakan nyawa mereka jika gempa susulan kembali terjadi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara, Andri Sulisty menjelaskan kepada wartawan jumlah mereka yang masih berada di pengungsian belum berubah. Hanya pihaknya mengaku kesulitan mendata warga, karena ada yang tak menetap permanen di satu lokasi pengungsian.
(Nugroho/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar