Dinas Pangan Malut Lakukan Pengamanan Pasokan Dan Harga Pangan - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Pelantikan Presiden


 


 

Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

23 April 2018

Dinas Pangan Malut Lakukan Pengamanan Pasokan Dan Harga Pangan


SOFIFI, suarakpk.com - Harga beberapa bahan pangan berupa, Bawang Merah, Cabe Merah Kertting, Bawarg Putih dan Bawang Putih Kating, pada minggu kedua bulan Apri 2018 mengalami kenaikan, sedangkan untuk komoditas Beras, Terigu cenderung stabil, Perkembangan Harga Pangan Strategis bulan Maret dan April 2018. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara Saiful Turui melalui rilisnya yang sampaikan kepada suarakpk.com, Senin (24/4).

Lanjut Saiful, "Perkembargan harga pangan pokok strategis Propinsi Utara, Harga Bawarg Putih mulai merangkak naik disejumlah pasar tradisional Kabupaten Kota di Maluku Utara sejak beberapa waktu terakhir. Tingginya harga bawang putih dikhawatirkan bisa memicu kelangkaan. Kondisi pasokan yang tak memadai dimana salah satunya tidak adanya kebijakan impor sejak awal 2018 selama dua bulan terakhir. Selain Bawang Putin harga bahan pangan yang mengalami kenaikan dipasar adalah Bawang Merah Cabe Merah Keiting dan Cabe Merah Rawit. Kenakan harga disebabkan karena faktor cuaca yang tak menentu dan pendistribusian yang tidak lancar, selain itu kenaikan disebabkan karena pasokan dari para petani yang menurun."jelasnya.

"Untuk Harga beberapa komoditas pangan cenderung stabil, hal ini disebabkan karena pasokan mencukupi dan terjadi kelancaran arus distribusi pangan dari wilayah asal pasokan Manado, Makasar dan Surabaya, sarana dan prasarana serta akses dengan daerah lain dalam pendistrbusian sangat memadai dan lancar, kecual pada saat cuaca sedang tidak bersahabat. Harga Beras kualitas masih tetap stabil, harga beras ini tak lepas dari stabilnya pasokan dan distrbusi beras, baik yang masuk atau keluar dan beberapa distrubutor yang ada di Provinsi Maluku Utara. Hanya sebagai gambaran jumlah pasokan dari 14 komoditas yang ada di Provinsi Maluku Utara karena jumlah pasokan yang sebenarnya tentunya lebih besar dimana hal ini disebabkan karena data tersebut hanya berasal dari pengumpulan sampel 3 (tiga) pedagang grosir di masing-masing Kabupaten/Kota.

Ketersediaan bahan pangan di Provinsi Maluku Utara cukup, hal ini terlihat dari tidak adanya gejala kelangkaan bahan pangan tersebut, masih tercukupinya kebutuhan

masyarakat meskipun pada saat menjelang Hari-hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) termasuk menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Pedagang grosir memperoleh kelangkaan bahan pangan dari luar daerah terutama berasal dari wilayah Manado, Halmahera Utara dan Halmahera

Timur. Biasanya volume kelangkaan untuk pedagang grosir adalah relatif sama, tetapi pada saat menjelang Hari-hari Besar Keagamaan dan Nasional (HKBN) volume kelangkaan akan meningkat sesuai dengan meningkatnya permintaan konsumen, dari hasil pemantauan dipedagang grosir sebagian besar mempunyai gudang

tempat penyimpanan dengan kapasitas gudang yang berkisar antara 350 sampai 500 ton."ungkapnya.

"Jumlah pasokan terbesar adalah Kota Temate karena masih merupakan pusat perekonomian di Maluku Utara walaupun Ibu Kota sudah berpindah di kota Sofifi sedangkan jumlah pasokan terendah adalah di kabupaten Haimahera Barat karena masih minimnya sarana tranportasi.

Adapun langkah antisipasi yang dilaksanakan untuk mengamankan pasokan dan gejolak secara umum antara lain. Mengambarkan produksi pangan dilapangan yang siap panen Menghimbau BUMN dan swasta untuk memanfaatkan CSR bagi kegiatan pasar murah dan bazaar dalam bulan puasa dan ramadhan melakukan operasi pasar bagi komoditas pangan yang harganya melonjak tinggi. Memberikan informasi positif dan visualisasi melalui kunjungan kerja kepada media dan masyarakat tentang ketersediaan pangan. Menjaga kelancaran pasokan BBM diberbagai wilayah memberikan prioritas angkutan bahan pangan dalam rangka memperlancar distribusinya."ujarnya.(RD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)