SIGLI,suarakpk.com-Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung turun untuk mengkaji lokasi gempa berkekuatan 5,3 SR terjadi Kabupaten Pidie, Kamis (08/2/2018).
Akibat gempa berkekuatan 5,3 skala richter itu diketahui berpusat di 26 kilometer arah timur laut Aceh Barat, belasan bangunan rusak di wilayah Kecamatan Gempang, Mane dan Tangse.
Tim yang diketui Dr. Supartono turun bersama tiga anggotanya turun untuk mengkaji lokasi gempa sehingga, membuat belasan bangunan rusak dalam musibah tersebut.
Tiba di Pidie Dr. Supartono bersama tim menjumpai Kepala BPBD Apriadi, S.sos untuk saling berkoordinasi.
Dr. Supartono mengatakan, pihaknya selama berada di Pidie akan mensurve lokasi sesuai waktu yang telah jadwalkan dalam rangka kunjungan kerjanya.
"Kami akan mensurve dan mengkajinya selama enam hari, terhitung sejak 10 hingga 16 Februari 2018 mendatang ," katanya.
Dr. Supartoyo menyampaikan berdasarkan temuannya, Kecamatan Tangse, Mane, dan Geumpang menurutnya rawan karena berada di kawasan patahan Aceh.
“Kekuatan gempa darat tidak tertutup kemungkinan kembali terjadi dengan kekuatan maksimal 7 SR,” ujarnya.
Apriadi S. Sos, Kepala BPBD Pidie mengatakan, semua hasil kajian dan rekomendasi Tim tersebut nantinya, akan ia serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Pidie.
Sementara dalam program pengurangan resiko di BPBD, ujar Apriadi S. Sos, seperti di kutip media KPK News, Dirinya tetap fokus pada program pengurangan risiko bencana, sebutnya pada Minggu, (11/2).
“Dengan komitmen pembangunan yang berkelanjutan yang aman bencana, sehingga mitigasi bencana menjadi program prioritas utama ke depan," katanya.
Dan semoga sosialisasi dan program mitigasi khususnya, di tiga kecamatan tersebut bisa berjalan lancar dan tersampaikan pada masyarakat setempat."Tutupnya. [Nazar]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar