LABUHANBATU, suarakpk.com - Motif Pelaku pembunuhan mahasiswi/guru cantik yang terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara kemarin, Sisa Lestari (19) warga Dusun V Desa Mekar Marjanji, Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, terungkap sudah seiring pelaku Aryawan alias Wawan (24) menyerahkan diri ke Mapolres Tapanuli Selatan Senin tanggal 12 Februari 2018 kemarin, Rabu (14/2/2018).
Peristiwa pembunuhan yang terjadi Kamis (8/2) di areal perkebunan Afdeling IV, Desa Londut, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) itu dilatar belakangi karena Rupiah dan kisah cinta antara korban dengan tersangka yang sudah memiliki seorang istri dan seorang anak yang tinggal di Tapanuli Selatan.
Kepada wartawan saat diwawancarai di Mapolres Labuhanbatu Rabu (14/2) sebelum paparan, tersangka mengaku kalau dirinya dan korban sudah berpacaran satu bulan lamanya. Namun korban tidak mengetahui kalau tersangka sudah memiliki anak dan istri, karena saat berkenalan tersangka mengaku dirinya lajang.
“Kami sudah sebulan berpacaran. Awal perkenalan kami di Simpang Tugu di Londut. Dia tidak tahu saya sudah berkeluarga, karena saya mengaku lajang” katanya.
Selama sebulan berpacaran tersangka mengaku sudah bersetubuh dengan korban sebanyak dua kali yang ke duanya mereka lakukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan itu.
Malam kejadian itu, sekira pukul 19.00.Wib dia dan korban bertemu di lokasi tempat mereka biasa menjalin kasih. Menurut tersangka, pada pertemuan itu ia berterus terang tentang statusnya yang sudah berkeluarga kepada korban. Mendengar pengakuannya, korban sontak histeris. Namun ia masih bisa menenangkannya.
“Mendengar pengakuan saya, dia berteriak, dan mengaku kalau dia sebenarnya sudah lama curiga bahwa saya sudah berkeluarga” terangnya. Usai itu, ia pun meminta uang kepada korban sebesar Rp 700 ribu. Tetapi permintaan itu ditolak karena korban mengaku tidak punya uang sebanyak itu.
Karena tidak dapat uang kontan, tersangka meminta sepeda motor korban untuk digadaikan dan akan ditebus dalam waktu satu bulan. Namun permintaan itu ditolak dengan keras oleh korban seraya mengancam akan menjerit agar di dengar orang.
Karena kalap, tersangka kemudian mencekik dan memukul Korban hingga menghembuskan nafas terakhirnya. (IR.012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar