Ket.Foto : Pandam IV/Diponegoro. Mayor
Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si
SEMARANG, suarakpk.com - Komando Daerah Militer IV/Diponegoro (sering disingkat Kodam IV, Kodam Diponegoro, atau Kodam
IV/Diponegoro) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta. Markas Komando yang berada di Jl.
Perintis Kemerdekaan, Watugong, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Pangdam IV/Diponegoro yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos.,
M.Si. yang sebelumnya menjabat Kepala Pusat
Penerangan TNI. Ia dilantik Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor
Kep/836/X/2017, tanggal 27 Oktober 2017.
Mayor
Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan
Darat yang berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI No. Kep/751/IX/2015 tanggal
16 September 2016.
Wuryanto
merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1986 dari kecabangan infanteri, dan
pada tahun 2000 ia menjadi lulusan terbaik Seskoad.
Pada
31 Oktober 2017, Wuryanto diangkat menjadi Pandam IV/Diponegoro.
Posisinya sebagai Kapuspen TNI digantikan oleh Mohamad Sabrar Fadhilah yang
sebelumnya menjabat Kasdam IV/Diponegoro.
Mayjen TNI Wuryanto pun telah resmi
bertugas di Kodam IV Diponegoro, Jumat (17/11/2017). Tugas pertamanya sebagai
Pangdam tak lain adalah melepas Mayjen Tatang Sulaiman di GOR Prajurit Kodam IV
Diponegoro, Jumat sore.
Mayjen TNI Wuryanto memuji kinerja
pendahulunya. Ia menilai selama menjabat sebagai Pangdam Diponegoro, Mayjen TNI
Tatang Sulaiman telah mengukir berbagai prestasi.
“Banyak keberhasilan yang telah
dilakukan Mayjen Tatang Sulaiman selama menjadi Pangdam. Dia telah berhasil
melakukan pembinaan terhadap prajurit di wilayah Jateng dan DIY sehingga Kodam
IV Diponegoro saat ini sangat luar biasa. Kinerjanya Pak Tatang Sulaiman bagus,
saya tinggal melanjutkan,” ujar Mayjen TNI Wuryanto
Wuryanto merupakan putra kelahiran
Banyumas, 4 Juli 1961. Meski berasal dari Banyumas, Wuryanto belum pernah
bertugas di wilayah Jawa Tengah (Jateng).
Semenjak, lulus dari Akademi Militer
(Akmil) pada 1986 silam,Wuryanto kerap berpindah tugas. Tugas pertamanya
sebagai prajurit TNI adalah sebagai komandan peleton (Danton) di Kodam I Bukit
Barisan di Sumatra.
Wuryanto juga sempat menjabat sebagai
Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) di Kodam III Siliwangi. Sebelum menjabat
sebagai Pangdam Diponegoro, Wuryanto ditugaskan sebagai Kepala Pusat Penerangan
(Kapuspen) TNI.
Kini
ia kembali ke tanah kelahirannya di Jateng, sebagai Pangdam Diponegoro. Ia pun
mengaku senang ditugaskan menjadi komandan tertinggi prajurit TNI di wilayah
Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Gagasan
dan pemikiran sang jenderal yang humoris dan merakyat ini tidaklah berlebihan,
mulai dari bagaimana tentara melakukan pendekatan terhadap mereka yang radikal,
hingga perekrutan prajurit dengan latar belakang pondok pesantren.
“Alhamdulillah mantan napi teroris,
atau orang-orang yang dicurigai radikal itu bisa diajak diskusi, bisa diajak
bicara sehingga tidak lagi punya pemikiran radikal. Jadi sejauh ini Jawa Tengah
dan DIY aman,” ungkap Pangdam.
Mantan Kapuspen TNI yang pernah lama
bertugas di Aceh itu mengaku memiliki gagasan merekrut prajurit yang memiliki
latar belakang pondok pesantren.
Dengan demikian, sang prajurit akan
bisa lebih masuk dan masyarakat pun akan semakin senang.
Luasnya daerah yang menjadi tanggung
jawabnya membuat dia tak kenal istirahat. Menurutnya, istirahatnya ya ketika
dalam perjalanan darat.
Berkaitan
dengan tahun politik ini, dia memastikan kepada prajurit tentang netralitas TNI
sebagai komitmen Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang harus selalu
dipegang teguh oleh seluruh prajurit TNI, serta memastikan persiapan dan kesiapan
pemilu serta menghimbau agar bersinergi Polri dengan seluruh aparat yang ada di
wilayah Jawa Tengah maupun DIY.
"Terkait
pemilu tidak bosan-bosannya kita selalu menekankan netralitas TNI, dihadapkan
dengan Pemilu 2019 banyak kelompok tertentu yang sudah mulai melakukan manuver,
agar netralitas TNI ternodai, kemudian sengaja di-blowup ke media seolah-olah
TNI tidak netral. Mari kita saling mengingatkan agar kita tidak terjebak dengan
hal-hal yang dapat digunakan untuk merusak netralitas TNI," ucap Mayjen
Wuryanto.
Karier
- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) (2014-)
- Kasdam III/Siliwangi (2015-)
- Kapuspen TNI (2016-)
- Pangdam IV Dipenogoro (2017-)
Riwayat jabatan
- Danbrigif 15/Kujang-II Kodam III/Siliwangi (2009)
- Pamen Denma Mabesad (2010)
- Danrindam XVI/Pattimura (2011)
- Danrem 051/Wijayakarta (2012)
- Paban IV/Komsos Sterad (2013)
- Kadispenad (2014)
- Kasdam III/Siliwangi (2015)
- Kapuspen TNI (2016)
- Pangdam IV/Diponegoro (2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar