MANOKWARI, suarakpk.com - Ketua IKMARAJA, Frans Mambrasar, senior Mahasiswa Unipa Manokwari, (alih jenjang D3 ke S1 2014). Sementara aktif kuliah, sekaligus sebagai Ketua IKMARAJA.
Mengapresisikan aksi mahasiswa Raja ampat manokwari, 12 februari 2018 di Polda Papua Barat.
Menurut Frans gerakan mahasiswa sudah tepat dalam melihat permasalahan di daerah.
"bagi saya senang degan gerakan - gerakan mahasiswa yang jeli melihat permasalahan di daerah dengan cepat melakukan tindakakan." kata Frans
Namun, Frans juga mengingatkan jika mahasiswa Raja Ampat yang berada di Manokwari bukan hanya belasan orang saja.
"bagi saya aksi mahasiswa Raja Ampat di Manokwari bukan hanya 11 orang, sebab terhitung mahasiswa Raja Ampat di Manokwari berjumlah yang cukup banyak sebagai sekitar 86 - 100 orang, yang terdiri dari asrama putra 50, Asrama putri 16 orang dan belum lagi yang dikos, asrama lain, dan yang Tinggal dengan keluarga, sementara di perkirahkan 20 orang bahkan lebih." jelasnya.
Ditambahkan oleh Frans jika dirinya bersama para ketua asrama menolak atas aksi yang mengatasnamakan mahasiswa Raja Ampat.
"saya Ketua IKMARAJA,frans Mambrasar dan beberapa senior aktif, dan ketua asrama putra maupun putri Menolak dengan tegas serta membantah, tidak mengakui aksi ini yang mengatasnamakan mahasiswa." tegasnya kemarin siang saat ditemui saat usai aksi.
Frans kepada suarakpk.com mengungkapkan jika aksi hari kemarin senin (12/2) yang di lakukan mahasiswa Raja ampat manokwari cuma berjumlah 11 orang mahasiswa aktif.
"masih banyak mahasiswa yang tidak tau aksi ini, bahkan juga ada mahasiswa yang tidak setuju termasuk ketua asrama putra, dan putri, sekali lagi aksi yang di lakukan di Polda Papua Barat, bukan Mahasiswa Raja Ampat manokwari seutuhnya, hanya berapa oknum mahasiswa tertentu yang di backup oleh oknum- oknum tertentu."ungkap Frans.
Baginya jika oknum mahasiswa yang bersuara tentang masalah-masalah di Raja Ampat itu wajar saja, namun tetap dalam mekanisme organisasi.
"kalau mengatasnamakan organisasi adalah suatu kesalahan fatal, apa lagi banyak anggota yang tidak tau serta tidak setuju. Dan aksi ini dinilai ada kepentingan yang sangat jelas di dalam aksi ini, sebab ada juga beberapa oknum dalam aksi ini yang bukan mahasiswa aktif dan sudah terlibat organisasi politik (parpol)" kata frans.
Diapun menduga jika aksi kemarin yang mengatasnamakan Mahasiswa Raja Ampat saratnya dengan kepentingan menuju pileg 2019 yang akan digiring ke dalam kelompok mahasiswa IKMARAJA ini.
Frans mengingatkan jika pengurus harus jeli, aksi ini hanyalah sekelompok kecil dari jumlah mahasiswa Raja Ampat.
"maka degan tegas kami sebagai senior dan ketua asrama menolak bahwa Aksi ini bukan murni mahasiswa, disamping itu sebagai pimpinan mahasiswa Raja Ampat Nusantara (IKMARAJA) tidak di konfirmasi tentang aksi tersebut." jelasnya.
Menurutnya harus jelas tingkat kordinasi, dan dikaji dulu Beberapa poin yang di tuntut melalui aksi hari ini. (derek).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar