BANTUL, suarakpk.com - Sanggar yang terletak di Krapakan Caturharjo Pandak Bantul, telah berdiri sejak tahun 1998, sanggar yang merupakan pusat pengrajin gerabah menjadikan Desa Wisata Kasongan dengan mengedepan ketajaman nyali dalam beraktifitasnya. Sanggar yang banyak dihuni oleh alumni ISI Fakultas Seni Karya Patung atau Kriya yang sebelumnya terlihat lesu dan sepi, namun sekarang nampak mulai bangkit kembali.
Desa Wisata Kasongan beberapa tahun terakhir ini terlihat Mati Suri sehingga perlu adanya penangan serius dari pihak Pemerintah Kabupaten Bantul, khususnya dari Dinas Pariwisata, selain itu juga diperlukan adanya kepedulian dari para ahli seni, teknologi industrial kerajinan.
Menurut salah satu pengerajin, Widodo, merasa prihatin dengan kondisi sanggar dan desa kasongan saat ini.
"kita turut prihatin dengan kondisi sekarang ini, Desa Kasongan yang terkenal dengan kerajinan Gerabah, sudah tidak kelihatan rohnya sebagai Desa pegrajin gerabah, sangat disayangkan, kalau Tidak secepatnya pemerintah tanggap dengan kondisi seperti sekarang ini." kata Widodo kepada suarakpk.com kemarin senin (29/1) di sanggar patungnya.
Dirinya berharap ke depan Desa Kasongan tidak akan menjadi sebuah desa kenangan saja.
"saya berharap semoga Desa Kasongan tidak tinggal kenangan, kami rindu Kasongan dengan hiruk pikuknya pegrajin yang berlumur dengan tanah, yang menjadi harapan dan tumpuan hidupnya." ungkapnya.
Widodo mengharapkan adanya bantuan dari orang-orang yang peduli tanpa pamrih untuk menghidupkan kembali Desa Kasongan yang dirasa hampir hilang.
"ini memang perlu bantuan dari orang-orang yang tampa pamrih untuk menghidupkan Desa Wisata yang terkesan sudah diambang kematian." pungkasnya. (Zahro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar