Cilacap, suarakpk.com - Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Tirta Rahayu Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap mewakili
Jawa Tengah dalam lomba OP irigasi partisipatif P3A tingkat nasional tahun 2017
yang dilaksanakan di Serpong, Kota Tangerang, Provinsi Banten dari Tanggal
21-24 Mei 2017 lalu.
Pada tahap
penilaian presentasi P3A Tirta Rahayu masuk lima besar, namun, setelah masuk
tahap selanjutnya yakni verifikasi lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 5-16
Juni, Jawa Tengah yang diwakili P3A Tirta Rahayu dari Kabupaten Cilacap meraih
peringkat ke 3 Nasional.
Saat ditemui dikantornya, Selasa ( 11/07) Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap, Saeful
Hidayat S.IP, ST, MM mengatakan dalam lomba OP Irigasi partisipatif P3A tingkat
nasional tahun 2017 kemarin, secara keseluruhan kita sudah dinilai, dan
Kabupaten Cilacap masuk kategori juara nasional peringkat ke 3.
“Peringkat pertama diraih oleh Jawa Timur, peringkat kedua
DIY, ketiga Jawa Tengah, keempat Sulawesi Selatan dan peringkat kelima Nusa
Tenggara Timur (NTT),” katanya.
Dia menambahkan,
lomba diikuti 17 peserta yang mewakili daerah masing-masing, termasuk P3A Tirta
Rahayu Desa Bojongsari yang mewakili Provinsi Jawa Tengah.
“Penilaian lomba meliputi dua tahapan yakni penilaian presentasi dan verifikasi lapangan. Kita dalam penilaiannya sebetulnya hanya selisih sedikit, hanya beberapa poin saja, namun memang persaingannya sangat ketat,” tandas Syaiful.
“Penilaian lomba meliputi dua tahapan yakni penilaian presentasi dan verifikasi lapangan. Kita dalam penilaiannya sebetulnya hanya selisih sedikit, hanya beberapa poin saja, namun memang persaingannya sangat ketat,” tandas Syaiful.
Dia menambahkan,
penilaian lomba meliputi profil, prosentasi dan lapangan secara keseluruhan,
untuk penilaian lapangan, P3A Tirta Rahayu masih menang, tapi secara
keseluruhan kita diperingkat ketiga.
”Lomba ini setiap
tahun ada, dan kita berusaha agar setiap tahun ada peningkatan. mudah-mudahan
tahun depan kita menjadi yang terbaik,” tegasnya.
Untuk menjadi
yang terbaik, kata Syaiful, kiat-kiat kita adalah baik ada lomba maupun tidak
ada lomba kita melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman Kepmen PU,
karena kita dibawah naungan kementriannya PU, jadi apa yang menjadi pedoman
undang-undang itulah yang kita laksanakan, bukan hanya teorinya saja, namun
kita implementasikan dilapangan.
“Bukan karena ada
lomba terus kita semangat akan menghadapi lomba. Ada lomba maupun tidak ada
lomba, kita melaksanakan kegiatan sesuai dengan tupoksi dan sesuai petunjuk
aturan secara hukum,” ujarnya.
Lebih lanjut Sayiful mengatakan, lomba ini bukan hanya
untuk mencari juara, tapi sumber daya manusia selaku pengelola irigasi bisa
melaksanakan kegiatannya betul-betul sesuai dengan pedoman.
“Bukan lomba
untuk mencari juara atau gengsi-gengsian, tapi hikmah dari lomba ini untuk bisa
menjadi suri tauladan bagi organisasi pengelola irigasi di daerah lain, dan kecamatan
lain, bukan masalah juaranya,” ujarnya.
Seperti
harapannya pak Bupati, menurutnya, apa artinya juara apabila kita tidak bisa
mengimplementasikan di lapangan, kalau di lapangan tidak sesuai dengan apa yang
pemerintah harapkan.
“Yang penting di
lapangan bisa memberikan pelayanan yang prima kepada petani, khususnya air
irigasi bisa lancar, sehingga bisa meningkatkan hasil pertanian,” pungkasnya.
Pelu diketahui bahwa lomba OP Irigasi P3A Partisipatif tahun tahun sebelumnya,
yakni tahun 2004 Kabupaten Cilacap yang diwakili P3A Karya Bakti Kecamatan
Kedungreja menjadi juara pertama, dan tahun 2008 yang diwakili P3A Melati yang
berada di bawah BBW Serayu Opak juga menjadi juara pertama. (RUS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar