Jombang, suarakpk.com - Samsat Jombang mempunyai halaman yang cukup luas,yang tampak bersih dan mempesona dipandang mata, taman-taman yang penuh dengan bunga dan tampak asri ditambah dengan MINIZOO atau kebun binatang yang kecil, ada aneka hewan yang lucu,seperti burung yang berwarna-warni. Masyarakat tampak puas dan senang dengan hal tersebut. Sujak (43) warga Plandaan bersama keluarganya merasa puas ketika membayar pajak di Samsat tersebut, pasalnya tempatnya luas,bersih,asri dan mempesona jadi istri dan anak-anak tampak menikmati suasanan tersebut.
Ka Adpel Jombang Andreas Adi Widodo (AAW) pria berusia 47 tahun asal Malang dengan dua putra tersebut merasa senang jika Wajib Pajak merasa nyaman dengan pelayanan Samsat Jombang. AAW yang juga mantan Ka Adpel Trenggalek ini berperangai kalem dan sopan kepada siapa saja,AAW juga dikenal sebagai orang yang hamble dan di senangi rekan-rekan nya. Di Trenggalek ada SAMBELPEDESGUS (Samsat bermotor keliling pedesaan gunung dan pesisir) Program unggulan Samsat Trenggalek yang sudah dilaksanakan AAW.
AAW yang baru menjabat sekitar 4 bulan di Samsat jombang, mempunyai tugas baru yaitu program JUDES (jujug desa) yang di inovatori Gubernur jatim. Program tersebut dirasa mampu mengankat PENKAS. Program ini sangat di sukai masyarakat Jombang khususnya bagi para wajib pajak. Kami ini pelayan masyarakat, sudah sepatutnya melayani masyarakat seperti yang sudah di instruksikkan pimpinan, jelas AAW. Program JUDES ini di Inovatori oleh Gubernur Jatim, kami hanya melaksanakannya saja , imbuhnya.
Di temui di tempat terpisah Pakde Karwo menerangkan, untuk memperluas jangkauan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat, Kantor Bersama Samsat Jawa Timur mengenalkan layanan Samsat Jujug Desa (Judes). Pelayanan Samsat Judes dilakukan di kantor/balai desa dalam waktu 6 hari seminggu. Harapannya, layanan ini bisa meringankan beban waktu, biaya dan tenaga masyarakat. Di sisi lain, layanan ini lebih efisien, baik dari aspek biaya, petugas, maupun penyediaan sarana dan prasarana. Pelayanan publik semacam ini, kata Pakde Karwo, merupakan penerapan dari model pelayanan publik Citizen Charter. Artinya, pelayanan yang diberikan sesuai dengan kesepakatan antara yang dilayani (masyarakat) dan yang melayani (pemerintah)..
Pakde Karwo menjelaskan , Awal mula konsep layanan Samsat Judes ini muncul, didasari oleh kondisi demografi masyarakat Jombang. Berdasar data, 53% masyarakat Jombang berprofesi sebagai petani dan pedagang. Sementara 85% populasi kendaraan bermotor berada di pedesaan, dengan 89% diantaranya berupa kendaraan roda dua. Masih menurut Pakde Karwo, ke depan, pihaknya akan terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan publik, bahkan hingga ke pelosok-pelosok desa. “Bentuk pelayanan sampai ke pelosok desa inilah yang menjadikan negara hadir untuk melayani. Samsat Judes adalah solusi pelayanan Samsat bagi masyarakat pedesaan.
Sementara itu, program Judes menurut panelis dari LIPI Prof Siti Zuhro menilai Jatim tersebut merupakan salah satu terobosan dari bentuk pelayanan birokrasi agar tidak stagnan. Pemprov Jatim menurutnya, telah melakukan pembaruan inovasi pelayanan publik, terutama pada bentuk layanan publik yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Yang jelas, Judes ini adalah inovasi terobosan yang banyak memberi manfaat. Jadi birokrasi harus berperan aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat hingga pelosok desa, ujarnya.
Di sisi lain program Judes ini menurut Panelis lainnya, JB Kristiadi melihat apa yang dilakukan Jatim sangatlah positif dalam menangkap keinginan masyarakat. Setiap tahun, Jatim selalu membuat terobosan yang memudahkan masyarakatnya dalam memperoleh pelayanan publik. “Saya sangat terkesan dengan banyaknya ide atau gagasan pelayanan publik yang lahir dari Jatim,” imbuhnya.
Hal senada pun di sampaikan oleh Refly Harun yang mengaku tertarik akan gagasan dari Jatim terkait Samsat Jujug Desa. Ia sepakat bahwa konsep citizen charter yang dilakukan telah sesuai dengan keinginan masyarakat agar pemerintah bisa memberi kemudahan layanan bagi masyarakat, termasuk juga di pedesaan.
(ziwa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar