SALATIGA, suarakpk.com - Dalam upaya meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun ajaran 2019/2020, beberapa hari yang lalu, Sabtu (22/6) SMPN 2 Salatiga menggelar workshop di lingkungan Sekolah yang terletak di SMPN 2, Jalan Kartini, Salatiga. Nampak ikut hadir dalam Acara Workshop dari perwakilan Dinas Pendidikan Kota Salatiga dan semua guru pengajar SMPN.2 Kota Salatiga.
Workshop yang mengangkat tema "Menghadapi Era Digital " dikatakan oleh Kepala sekolah SMPN 2 Salatiga, Mudjiati,S.Pd.,M.pd wajib diikuti oleh seluruh guru SMPN 2. (Baca Juga : Fenomena Gumuk Pasir Parangkusumo, Hanya Ada Dua di Dunia)
"mewajibkan para guru untuk mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi digital. Apalagi saat ini, kita menghadapi Tantangan Era Digital." tutur Mudjiati.
Menurutnya, bahwa saat ini kita hidup diera modernisasi dimana manusia sangat membutuhkan teknologi, hal ini membuat teknologi menjadi salah satu kebutuhan manusia.
"Hampir dalam semua hal manusia membutuhkan teknologi untuk memudahkan sebagian aktivitas, termasuk dalam dunia pendidikan." ujar Mudjiati. (Baca Juga : Kapolda Jateng Silaturahmi Ke Ponpes Girikusumo Demak)
Maka dari itu, tambah Mudjiati, para tenaga pendidik (guru) juga harus memperhatikan dan mengikuti perkembagan kemajuan teknologi, agar tidak kalah dengan siswa siswinya, serta dapat mengawasi, mengarahkan dan membimbing siswa siswi dalam menggunakan teknologi ke hal hal yang lebih bersifat positif.
Mudjiati yang juga sebagai pemateri workshop, menjelaskan tentang best practice.
"Best practice merupakan salah satu metode konsisten yang menunjukan hasil yang bermanfaat dan signifikan, juga dapat dijadikan tolok ukur, Best Practice akan menghasilkan hal-hal seperti, Longlife education, Perkembangan Era terkini Digital Leraning dan keefektifan strategi pembelajaran." jelasnya.
Lebih lanjut, Mudjiati mengungkapkan bahwa pemberian materi kepada para guru dilakukan dengan sangat terperinci, dimulai dengan menjelaskan pengertian best practice, tujuan best practice dampak best practice, hingga proses dalam pembuatan best best practice.
"pelatihan penulisan best practice adalah untuk mendukung para guru dalam berinovasi, seperti berinovasi dalam pembelajaran yang kemudian dapat ditulis dalam bentuk best practice, selain itu para guru akan mudah menemukan ide ide kreatif dalam proses pembelajaran dan hasilnya akan mampu mengajarkan hal biasa dengan cara yang luar biasa." ungkap Mudjiati.
Dirinya meyakini bahwa dengan Best Practice, akan berdampak sangat baik dalam proses belajar mengajar dan juga berdampak baik terhadap mutu dan prestasi sekolah. (Baca Juga : Diduga Selesengkan Keuangan Desa, LSM Kopral Blora Laporkan Sejumlah Kepala Desa)
"melalui workshop ini, pelatihan pembuatan soal soal berbasis online juga diajarkan kepada para guru, hal ini untuk mencapai efektifitas belajar mengajar yang lebih tinggi, dimulai dengan menjelaskan cara cara dalam membuat soal berbasis online hingga ke praktek pembuatannya dilalukan dengan cara yang seksama dan mudah dipahami." terang Mudjiati.
Semua pelatihan itu, menurut Mudjiati merupakan upaya dalam meningkatkan prestasi guru sebagai tenaga pendidik, meningkatkan skill dalam pengajaran terhadap siswa siswi, menambah wawasan pengetahuaan tenaga pendidik dan juga merupakan strategi pembelajaran yang mampu melawan tantangan era digital khusunya dalam dunia pendidikan.
"pada akhirnya dengan meningkatnya kemampuan tenaga pendidik yang semakin mumpuni akan berimbas kepada sekolah dengan meningkatnya mutu dan prestasi sekolah menjadi lebih maju." pungkasnya. (Bayu ncw/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar